TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua yang mencoba mengajarkan bahasa asing kepada anak-anaknya sejak masih kecil. Di era globalisasi ini, para orang tua ingin anaknya bilingual dan tak hanya cakap berbicara bahasa ibunya.
Menurut psikolog Ayoe Sutomo, belajar bahasa asing seperti bahasa Inggris bisa dilakukan sejak usia dini. Menurut dia, dari lahir bayi sebenarnya sudah memiliki kemampuan belajar bahasa asing. Baca: Putri Donna Agnesia: My Name is-nya Sabrina
“Tapi jangan setengah-setengah, harus konsisten. Bahasa jangan dicampur-campur,” ujar Ayoe di Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017. Ayoe mencontohkan orang tua yang kadang suka mencampur antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris saat berbicara dengan anak-anaknya sehingga menimbulkan kebingungan.
Seharusnya, bila sudah bahasa Inggris, teruslah berbicara dalam bahasa tersebut sehari penuh. Hari berikutnya bisa menggunakan bahasa Indonesia agar kedua bahasa tersebut bisa diselang-seling. Baca juga: Belajar Bahasa Asing Sejak Dini, Membahayakan Otak Anak?
Untuk belajar, anak tidak perlu dikursuskan sejak kecil. Bila orang tua bisa berbahasa asing dengan baik, bisa mengajarkan langsung kepada anak. “Bila sudah waktunya, barulah anak dimasukkan ke kursus agar ada teman berkomunikasi juga,” kata Ayoe.
Menurut dia, belajar bahasa asing dengan berinteraksi secara langsung memang baik. Tapi untuk bisa belajar lebih baik lagi baru bisa dilakukan di usia remaja, terutama setelah berusia 17 tahun. Artikel terkait: Ketahui Kapan Masa Terbaik Anak Belajar Bahasa Asing
PIPIT