TEMPO.CO, Jakarta - Pengobatan kanker pada anak seperti kemoterapi dapat menurunkan kemampuan kognitif dan ingatan jangka pendek menjadi lemah.
Hasil penelitian yang dilakukan tim riset dari Universitas Leuven, Belgia menunjukkan bahwa pengobatan kemoterapi sangat rentan terhadap fungsi kognitif anak, membuat kemampuan kognitifnya berkembang sangat lambat terutama ingatan jangka pendek.
(Baca : Selain Benjolan, Kenali 7 Gejala Kanker Payudara Ini)
Namun, fungsi kognitif seperti memori jangka panjang dan kemampuan untuk berkonsentrasi tidak terpengaruh. "Pasien sulit mengingat informasi baru dalam waktu singkat. Awal pengobatan kanker mempengaruhi perkembangan otak," ujar Rudi D 'Hooge, profesor di Universitas Leuven, Belgia.
Dalam penelitian tersebut, tim melakukan analisis terhadap 31 orang remaja yang menjalani kemoterapi saat kecil. Rata-rata berusia sekitar enam setengah tahun saat menjalani pengobatan kanker. Peneliti melakukan analisa phosphorylated Tau (p-Tau) yaitu protein dalam struktur internal sel saraf. Ditemukan konsentrasi p-Tau yang tinggi hal ini yang mempengaruhi timbulnya gangguan kognitif di kemudian hari. (baca : Mengapa Harus Menyimpan Sel Punca ke Bank Darah? Simak Manfaatnya)
"Secara sistematis kadar p-Tau yang tinggi, jika dilakukan perawatan awal pada fungsi yang paling relevan dapat mencegah timbulnya gangguan selama 10-15 tahun setelah perawatan," ujar Iris Elens, seorang psikiater di Universitas Leuven.
DINA ANDRIANI