TEMPO.CO, Jakarta - Minat Marsya Gusman terhadap Internet dan dunia digital mengantarkan gadis 24 tahun ini menjadi Miss Internet 2017. Kontes kecantikan tersebut diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Tak hanya mencari sosok cantik, kontes ini menantang para kontestan menunjukkan kapasitas mereka dalam dunia digital.
"Saya memang suka sama teknologi. Ikut acara ini pun awalnya ditawari saat menghadiri pameran teknologi di Balai Kartini (Jakarta)," tutur sulung dari tiga bersaudara tersebut kepada Tempo.
Awalnya Marsya merasa tak berjodoh dengan kontes satu ini. Pada audisi gelombang pertama tingkat DKI Jakarta yang diadakan November 2016, dia kudu mundur lantaran jadwalnya bentrok dengan jadwal kerja di sebuah perusahaan swasta.
Tak lama kemudian, Marsya keluar dari perusahaan tersebut karena hendak mengembangkan bisnis sendiri. Tak disangka, audisi Miss Internet 2017 gelombang kedua untuk DKI Jakarta dibuka. Ia kembali mendaftarkan diri. "Kali ini saya punya tekad baru untuk benar-benar berfokus dan mengutamakan audisi ini," dia mengenang. Marsya tak menyia-nyiakan kesempatan keduanya. Sebagai perwakilan dari DKI Jakarta, ia bersaing dengan finalis yang berasal dari 12 provinsi lain.
Pengetahuan dan kemampuan memberikan edukasi tentang Internet menjadi faktor cukup besar dalam penilaian juri. Molek tetap menjadi poin penilaian, tapi bukan yang utama. "Sekitar 20 persen," tuturnya. Walau penampilan fisik tidak dominan, Marsya merasa perlu melakukan olahraga rutin untuk menjaga tubuhnya tetap proporsional.
Presentasi Marsya mengenai Internet untuk semua lapisan masyarakat berhasil memikat para juri. Materi yang ia paparkan di babak final selama tujuh menit menggambarkan pandangan dan rencananya di dunia digital sebagai Miss Internet. "Saat final, saya mendapat tema tata kelola Internet, akhirnya saya presentasikan soal program Internet for Everyone," ucapnya. Gagasan itu akan diejawantahkan dalam beberapa program, seperti pemberdayaan ibu rumah tangga supaya lebih melek Internet.
Siapa pun kini bisa menggunakan Internet, menurut Marsya. Namun tak semuanya sudah bijak dan cerdas memanfaatkan temuan ilmuwan Robert Taylor tersebut. Marsya ingin bisa mengambil peran memberikan edukasi terkait dengan dunia digital. "Sehebat-hebatnya Internet, kita harus tetap menyadari kehidupan nyata."
Selain itu, Marsya menyimpan perhatian terhadap pendidikan Internet sehat bagi anak-anak. Ia ingin anak-anak menggunakan Internet sebagai sarana penunjang pendidikan. Tak hanya untuk hiburan, apalagi sampai menyentuh ranah pornografi. "Saya mau masyarakat menggunakan Internet untuk pembangunan," kata Marsya.
Miss Internet bukan kontes kecantikan pertama yang ia ikuti. Sebelumnya, Marsya mengikuti beberapa kontes senada. Salah satunya adalah Miss Earth 2016. Di sini ia sukses menyandang gelar Best Talent. Selain itu, Marsya pernah diangkat menjadi Duta Badan Narkotika Nasional.
Selain senang mengikuti kompetisi kecantikan, Marsya mengikuti Indonesian Idol 2012 dan lolos hingga 100 besar. Dia juga pernah mengikuti X-Factor Melbourne saat berkuliah di Australia dan lolos hingga menjadi semifinalis. Setelah lulus, ia kembali ke Indonesia, bekerja, dan perlahan membangun usaha sendiri di bidang konsultan pemasaran digital dan pengisi konten. Sisanya, Marsya berkomitmen penuh untuk berkontribusi selama setahun ke depan menjalani tugas sebagai Miss Internet 2017.
AISHA SHAIDRA
Berita lainnya:
Ditanya Anak, Zaskia Sungkar Akan Fokus di Usia 30
Apa Arti Liburan untuk Anda? Ini Liburan ala Tom Cruise
Amazing Things Happen, Belajar Autisme dari Film