Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramadan : 5 Kiat Agar Lambung Tak Semakin Parah

image-gnews
Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Naiknya asam lambung seringkali diremehkan oleh penderitanya. Maklum, kenaikan asam lambung tidak serta merta menyebabkan kematian. Namun, bisa memicu sejumlah komplikasi.

Di bulan puasa, ada beberapa kebiasaan yang sering dilakukan yang ternyata bisa memicu naiknya asam lambung. Konsultan penyakit lambung dan pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP mengatakan sebagian orang memilih langsung tidur setelah sahur. Kebiasaan ini dapat memicu asam lambung berbalik arah, kembali ke kerongkongan.

“Pada akhirnya, bisa menyebabkan masalah pada saluran cerna atas mereka. Kebiasaan buruk lain yang patut Anda hindari sepanjang Ramadan, yakni makan berlebihan saat berbuka, diikuti dengan merokok. Ketika melakukan ini, Anda sebenarnya sedang meningkatkan risiko terjadinya masalah lambung seperti dispepsia,” tutur Dr. Ari di Jakarta pada pekan lalu.  

Dispepsia, kata Dr. Ari, adalah sensasi nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada. Nyeri ini dipicu oleh adanya gas yang menimbulkan perasaan penuh atau sakit atau rasa terbakar di perut.

Untuk mencegah dispepsia, Dr. Ari mengimbau agar menyantap makanan dalam porsi sedang ketika berbuka puasa.

“Misalnya, makanan ringan dalam porsi kecil. Setelah itu ambillah jeda. Saat jeda itu, Anda bisa menjalankan salat Magrib. Setelah salat Magrib, silakan makan lagi. Kuncinya, tidak berlebihan,” ujar Dr. Ari mengingatkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr. Ari kemudian memberikan lima langkah untuk menangkal terjadinya refluks asam lambung:

1. Tidak mengkonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat. Sebaiknya, tingkatkan konsumsi buah dan sayuran. Disarankan pula untuk tidak mengkonsumsi daging dan jeroan pada saat bersamaan.
2. Tidak makan makanan yang terlalu pedas atau asam.
3. Menghindari tidur dua jam setelah makan.
4. Kurangi konsumsi kopi, alkohol, dan soda.
5. Hindari stres dan kendalikan berat badan hingga mencapai indeks massa tubuh ideal.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Beri Hadiah untuk Anak Agar Berpuasa? Boleh Saja, Asal?
4 Langkah Mengubah Pola Hidup Sehat Saat Puasa
Kenalkan Puasa Secara Bertahap pada Si Kecil, Begini Caranya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

28 November 2023

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

Dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc memberikan rekomendasi pertolongan pertama saat anak demam yakni memberinya minum sesering mungkin.


9 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

23 Juni 2023

Suasana Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso di Jakarta Utara, Kamis, 10 Februari 2022. RSPI Sulianti Saroso menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan perawatan pasien Covid-19 varian Omicron. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
9 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

L. Rizka Andalucia menyebutkan sembilan rumah sakit vertikal di bawah Kemenkes yang sudah menerapkan Biomedical and Genome Science initiative (BGSi).


Mengenang 11 Tahun Sondang Hutagalung, Mahasiswa yang Gelar Aksi Bakar Diri

10 Desember 2022

Titik terakhir Sondang Hutagalung meninggal, ditaburi bunga saat menggelar tabur bunga mengenang 100 hari almarhum Sondang Hutagalung, aktifis yang melakukan bakar diri pada 7 Desember 2011 silam di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (18/3). TEMPO/Amston Probel
Mengenang 11 Tahun Sondang Hutagalung, Mahasiswa yang Gelar Aksi Bakar Diri

Sondang Hutagalung adalah mahasiswa yang nekat melakukan aksi bakar diri atas rasa kecewanya terhadap keadilan di Indonesia


Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

16 November 2022

Kondisi rumah lokasi penemuan empat jenazah satu keluarga di Perum Citra Garden Satu, Kalideres, Jakarta Barat dibaluti plastik setelah polisi melakukan olah TKP, Ahad, 13 November 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal perihal satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, bukan disebabkan oleh kelaparan.


Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab

26 Oktober 2022

Kementerian Kesehatan mencatat bahwa ada 55 kasus gagal ginjal akut anak di DKI Jakarta, dari 245 kasus di level nasional pada hari ini.
Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab

Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia menilai tingginya kasus misterius gagal ginjal akut pada anak merupakan bukti buruknya kerja BPOM.


Kisah Pilu Ibunda yang Putrinya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

21 Oktober 2022

Direktur Utama RSCM dr. Lies Dina Liastuti (dua dari kiri) dan perwakilan Kementerian Kesehatan menjelaskan kasus gagal ginjal akut pada anak saat konferensi pers di RSCM Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2022. Angka kematian pasien gagal ginjal akut mencapai 65 persen. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kisah Pilu Ibunda yang Putrinya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

Soliha, masih bertanya-tanya tentang penyebab anak bungsunya yang masih berusia 3,8 tahun, bisa terjangkit gagal ginjal akut dan meninggal


Anak Lebih Rentan Terkena Hepatitis Akut Misterius, Ini Penyebabnya

7 Mei 2022

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Anak Lebih Rentan Terkena Hepatitis Akut Misterius, Ini Penyebabnya

Hepatitis akut misterius lebih banyak menyerang anak-anak karena sistem imunnya belum terbentuk dengan sempurna.


FKUI-RSCM: Covid-19 Omicron Berhubungan dengan Psikosomatik

11 Februari 2022

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
FKUI-RSCM: Covid-19 Omicron Berhubungan dengan Psikosomatik

FKUI-RSCM mengatakan pandemi Covid-19 varian Omicron berhubungan dengan psikosomatik. Gangguan itu dapat terjadi pada yang terinfeksi dan yang tidak.


Menteri Trenggono Hibahkan Alat Kesehatan Mata ke RSCM

25 Agustus 2021

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memberikan bantuan sejumlah alat kesehatan untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan mata di RSUP Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kirana.
Menteri Trenggono Hibahkan Alat Kesehatan Mata ke RSCM

Alasan Menteri KKP Trenggono memberikan bantuan alat kesehatan mata untuk mendorong RSCM Kirana sebagai pusat pendidikan dokter spesialis mata terbaik di Indonesia.


Covid-19, RS Persahabatan Menyusul Terapkan Terapi Plasma Darah

26 Juni 2020

Sebuah mesin apheresis memisahkan dan mengumpulkan plasma dari seluruh darah dari pasien Covid-19 yang telah pulih di Central Seattle Donor Center of Bloodworks Northwest, Washington, AS, Jumat 17 April 2020. ANTARA FOTO/Reuters-Lindsey Wasson/hp.
Covid-19, RS Persahabatan Menyusul Terapkan Terapi Plasma Darah

Terapi ini efektif untuk kasus pasien berat Covid-19 berdasarkan uji skala kecil. Uji skala besar masih berjalan di Amerika Serikat.