TEMPO.CO, Jakarta -Orang tua pasti merasa was-was bila kulit pada area bokong si kecil berwarna kemerahan. Bisa jadi itu adalah ruam popok, atau iritasi kulit akibat pemakaian popok.
Dilema tak pelak dihadapi. Di satu sisi, si kecil masih harus memakai popok. Di sisi lain tak tega memakaikan popoknya jika si kecil terus mengalami ruam popok tersebut.
Air kencing dan kotoran bayi adalah salah satu penyebab ruam popok, begitu disebutkan Spesialis Kedokteran Anak, Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) dari Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM). "Orang tua harus segera mengganti popok anak bila sudah penuh. Selain rentan terkena ruam popok, juga karena bahaya terkena infeksi," katanya.
"Bahayanya, infeksi saluran kemih. Karena penuh (popoknya), pipisnya masuk ke dalam (saluran kencing). Atau pupnya masuk ke tempat pipis, jadi infeksi." katanya saat ditemui di Pusat Kesehatan Ibu & Anak KIARA, RSCM Jakarta, Selasa, 23 Mei 2017.
Kualitas bahan untuk membuat popok yang kurang baik juga bisa memicu iritasi pada kulit bayi.
"Tentunya kalau produknya, bahan untuk membuat popok bayi yang sekali pakai itu bagus, mustinya sih bagus juga (untuk kulit bayi)," ucap Dr. Rina.
Bila orang tua lebih memilih menggunakan popok kain yang bisa dipakai berulang kali, Dr. Rina menekankan pentingnya menjaga dan memperhatikan kebersihan popok yang akan dipakai oleh bayi. Popok kain, apabila kurang bersih dan tidak steril, juga bisa menyebabkan iritasi.
"Jangan dikira bahwa pakai popok kain juga tidak ada yang iritasi. Ada. Kalau ibunya ternyata nyucinya bagus, ngerawatnya bagus, ya bagus juga." katanya.
LUCIANA
baca juga :
Tips Cinta: Cek 7 Bibit, Bebet, Bobot Calon Suami
Tas Hermes Himalaya Termahal Sejagat
Demian Dibilang Aneh Oleh Sara Wijayanto karena Menu Buka Puasa