TEMPO.CO, Jakarta - Metode perawatan kecantikan kini kian beragam. Salah satu yang sedang digemari adalah teknik filler.
Filler kian diminati karena tanpa operasi, minimal invasif, prosesnya cepat, dan hasil yang bisa dirasakan dalam waktu dekat. Namun benarkah teknik filler berpotensi membuat kulit wajah menjadi kaku?
Country Manager Parvus Indonesia, sebuah perusahaan medis di bidang kecantikan, Dr. Fredrik Hendrik Soedira membantah efek filler yang membuat wajah jadi kaku jika memilih produk dan klinik kecantikan yang tepat. "Dua unsur ini sangat penting," katanya dalam peluncuran Teosyal RHA dan Teosyal Pen, di Jakarta.
Menurut Fredrik, hampir 80 persen pasien yang melakukan perawatan filler adalah wanita di atas 30 tahun. Mereka biasanya melakukan perawatan filler untuk mengoreksi kantung mata dan bibir agar lebih berisi. "Tapi saat ini banyak juga wanita di bawah 30 tahun biasanya datang ke klinik estetika untuk membuat hidung lebih proporsional atau menghilangkan kantung mata," ujarnya.
Fredrik menjelaskan Teosyal RHA filler dan Teosyal Pen adalah alat suntik elektronik tanpa kabel. "Teosyal RHA Filler yang kami gunakan terbuat dari asam hialuronat (HA) yang merupakan zat alami di dalam tubuh manusia," katanya. "Asam ini diciptakan untuk mendukung perkembangan kulit. Jadi bahannya alami dan aman."
Berita lainnya:
Sobyah, Minuman Dingin Arab Khas Ramadan
Model Rambut Putri Sophia Latjuba, Eva Celia Ditaksir Fans
Harga Mantel Melania Trump Melebihi Gaji Orang Amerika Setahun