TEMPO.CO, Jakarta -Postur tubuh yang buruk bukan hanya merusak penampilan, tapi juga memicu nyeri, pengeroposan tulang, dan hernia nucleus pulposus alias saraf terjepit. "Sebaliknya, postur yang baik akan membuat emosi lebih stabil dan jauh dari stres," kata Opifia Dian Wahyono, fisioterapis dari Move On Physiotherapy, dalam seminar mengenai postur tubuh dan kesehatan di kantor Tempo.
Dia menuturkan, nyeri pada persendian adalah tanda bahwa ada masalah dengan postur. Salah satu penyebab postur buruk adalah posisi ketika bekerja di depan layar komputer. Pengaturan monitor yang kurang pas atau posisi kaki yang keliru memiliki pengaruh penting pada kondisi tubuh.
Opifia mencontohkan, posisi leher seseorang secara tidak sadar bisa semakin maju dari posisi normal karena kebiasaan yang salah ketika menatap layar. Akibatnya, rasa nyeri muncul. Postur tubuh yang baik, dia menyebutkan, adalah berada dalam sikap lurus. Misalkan, posisi telinga dan bahu sejajar. Selain itu, ketika duduk, leher dan bagian punggung di dekat bahu harus membentuk kurva.
Dia mengakui, secara klinis, tidak ada hubungan langsung antara postur tubuh dan kesehatan organ dalam. Namun Opifia percaya postur yang baik akan berpengaruh baik terhadap kesehatan jantung, paru-paru, dan ginjal. Alasannya, "Kalau posturnya bagus, orang akan lebih percaya diri dan emosinya lebih stabil."
DIKO OKTARA
Berita lainnya:
4 Rahasia Agar Si Kecil Tumbuh Jadi Anak Baik Hati
Berat Lahir Rendah, Masa Depan dan Kecerdasan Bayi Terancam
Anak Sering Mengamuk? Kenali 5 Penyebabnya