TEMPO.CO, Jakarta - Sama seperti area tubuh yang lain, area kewanitaan juga harus selalu dijaga kebersihannya. Caranya, bisa dengan membasuhnya menggunakan sabun pembersih khusus untuk organ intim atau dengan air rebusan daun sirih.
Setelah itu, area kewanitaan harus benar-benar kering setelah dibersihkan. Sebabnya, bila belum kering benar, rentan memicu perkembangan bakteri jahat. Area kewanitaan yang lembap akan meningkatkan nilai pH sehingga bakteri jahat akan lebih mudah masuk.
"Akibatnya timbul jamur dan memicu rasa gatal," ujar Debi Widianti, perwakilan Consumer Health Care Sanofi Indonesia dalam peluncuran Lactacyd Herbal Pesona Area V pada Kamis, 18 Mei 2017 di Jakarta.
Selain memastikan area kewanitaan benar-benar kering setelah mandi, keseimbangan nilai pH pada area ini juga wajib dijaga. Nilai pH yang sangat asam pada area intim wanita berfungsi untuk menjaga bakteri baik dan mencegah masuknya bakteri jahat. Salah satunya adalah memilih pembersih yang sesuai dengan nilai pH miss V.
"Karena nilai pH pada area intim ini berbeda dengan bagian tubuh lain, makanya dibutuhkan pembersih khusus yang tidak merusak pH itu sendiri," ucapnya. Faktor cuaca juga wajib diperhatikan dalam menjaga nilai pH di area intim wanita. Keringat bisa membuat area kewanitaan menjadi lembap.
Berita lainnya:
3 Perilaku Internet Menjelang dan Selama RamadanSering Pusing Saat Cuaca Panas? Atasi dengan Cara Berikut
Tip Kecantikan: 2 Cara Atasi Kulit Kusam Selama Puasa