TEMPO.CO, Jakarta - Pembekuan sel telur merupakan salah satu metode menjaga kesuburan reproduksi. Caranya, dilakukan dengan menyimpan sel telur muda dan sehat untuk digunakan di kemudian hari.
Perkembangan teknologi dalam 5 tahun terakhir ini memungkinkan teknik pembekuan sel telur. Metode ini membuka peluang wanita untuk hamil di usia yang tak lagi muda. Dalam proses ini, sel telur dibekukan di bawah suhu nol derajat.
Saat wanita siap untuk hamil, telur diambil dan dihangatkan kemudian dibuahi sperma. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui seputar pembekuan sel telur dilansir dari laman Boldsky:
Sel Telur: Untuk pembekuan sel telur, dokter akan memeriksa sumber dulu lalu memberikan hormon untuk merangsang ovarium agar menghasilkan sel telur. Lalu sel telur yang dihasilkan mengalami proses pembekuan di laboratorium.
Pemberian hormon: Pemberian hormon merangsang ovarium untuk memproduksi sel telur. Tidak perlu khawatir, dokter akan menjelaskan efek yang mungkin timbul dalam menjalani prosedur ini.
Analisa: Dengan perkembangan teknologi memungkinkan dokter untuk menganalisa reproduksi sel telur dan mengambil beberapa sel telur. Diambil sel telur yang baik dan sehat.
Proses yang lama: Pembekuan sel telur dapat membantu wanita yang ingin menunda kehamilan atau kesuburannya. Proses ini memerlukan waktu yang panjang. Sebelum menjalaninya, wanita yang hendak membekukan sel telurnya harus menjalani beberapa tes untuk dianalisa oleh dokter, diantaranya:
- Bulan pertama adalah tes darah dan scan ultrasound untuk memeriksa kapasitas sel telur. Jika sel telur cukup baik untuk menjalani proses pembekuan, baru menjalani proses selanjutnya.
- Bulan kedua memantau pertumbuhan telur. Dokter akan memberikan obat-obatan dan memantaunya dengan tes darah dan scan. Setelah proses ovulasi sempurna, sel telur diambil. Biasanya sekitar 15 telur yang diambil untuk menjalani prosedur pembekuan.
Usia ideal untuk menjalani proses pembekuan sel telur: Proses pembekuan sel telur adalah proses mengambil telur muda dan produktif dari ovarium. Usia ideal untuk menjalani proses pembekuan sel telur adalah 20-30an tahun. Mengingat pada usia 35 tahun, wanita cenderung menurun tingkat kesuburannya. Pada usia 20 - 30an, reproduksi telur masih tinggi dan dalam kondisi sehat.
Biaya tinggi: Proses ini memerlukan biaya yang cukup tinggi. Namun wanita akan merasa tenang menjalaninya. Di usia matang nanti, wanita masih mempunyai sel telur muda yang berkualitas.
Risiko: Setiap proses medis memiliki risiko. Tidak ada jaminan dapat melahirkan bayi. Walau terdapat pro dan kontra, metode ini sudah populer di kalangan muda masa kini.
DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Menyimpan Telur di Pintu Kulkas Itu Keliru
TV Menyala Saat Tidur Bisa Rusak Sperma dan Sel Telur
Tak Kunjung Hamil, Sebelum Bayi Tabung Cobalah Inseminasi