Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Buka Puasa

Editor

Susandijani

image-gnews
Makanan yang dimasak dengan minyak goreng. sxc.hu
Makanan yang dimasak dengan minyak goreng. sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi makanan yang tepat saat berbuka dan sahur menjadi salah satu aspek penting penunjang kelancaran ibadah puasa Anda.

"Berpuasa memungkinkan tubuh mengalami detoksifikasi atau pembuangan zat-zat beracun dari dalam tubuh secara alami. Namun manfaat berpuasa tidak akan maksimal jika asupan makanan saat sahur, berbuka dan malam tidak diperhatikan," ujar konsultan gizi Rita Ramayulis di Jakarta, Senin.

Berikut lima makanan dan minuman yang perlu Anda hindari saat berbuka puasa dan sahur:

1. Berbuka dengan makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng memperberat kerja organ pencernaan tubuh, akibatnya tubuh mudah lelah.  "Saat berpuasa organ tubuh mau detoks, kerja ringan. Konsumsi gorengan (makanan yang digoreng), dicerna dengan enzim lipase di mulut, enggak selesai lalu ke lambung, ke usus halus, berat kerjanya. Makanya sebaiknya konsumsi makanan yang digoreng pindah saat makan malam," tutur Rita.

2. Berbuka puasa dan sahur dengan minuman yang hanya mengandung sukrosa semisal teh manis
Saat berbuka puasa kita perlu segera menaikkan kadar gula darah hingga menjadi stabil. Sukrosa saja tak cukup, namun diperlukan juga glukosa dan fruktosa.

Konsumsi kurma sangat disarankan karena kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosanya. Di samping itu kurma juga kaya serat, kalium, potassium dan vitamin A. Selain itu, jus mangga, pisang dan pepaya juga bisa menjadi pilihan Anda.

3. Sahur dengan total lemak tinggi
"Saat sahur, penuhi kebutuhan energi dan zat gizi. Pilih makanan yang bisa dicerna lebih lambat dan bertahap. Pilihlah makanan yang mengandung protein rendah lemak agar tubuh tak mudah lelah," kata Rita.  Makanan tinggi lemak antara lain makanan yang digoreng.

4. Berbuka puasa dan sahur dengan makanan yang merangsang asam lambung. Misalnya makanan yang terlalu pedas, asam, terlalu manis dan mengandung kafein.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Berbuka puasa dan sahur dengan makanan yang mengandung gas seperti nangka, kol, durian dan minuman berkarbonasi.

Rita mengingatkan saat berpuasa, meskipun kegiatan tetap seperti hari biasanya, namun kebutuhan energi menjadi lebih sedikit. Tubuh akan beradaptasi di mana penggunaan energi untuk tubuh bekerja menurun.

Karena perubahan itu, maka konsumsi makanan perlu diatur tetap seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, sayur, buah dan serat sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing.

"Selain itu hindari makanan dengan kalori tinggi, dan menyebabkan dehidrasi, karena akan menganggu metabolisme tubuh untuk detoksifikasi," pungkas Rita.

ANTARA

Baca juga :
Kiat Mudah Pakai Oatmeal agar Kulit Indah
Perias Bibir, Kisah dan Trik Memilihnya
Makanan Inflamasi Penyebab Diet Gagal, Apakah Itu?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Itikaf Ramadan di Malam Lailatul Qadar

6 Juni 2018

Suasana itikaf di Masjid Al Iman, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Rabu, 6 Juni 2018. TEMPO/Yudono
Itikaf Ramadan di Malam Lailatul Qadar

Selama Ramadan pintu masjid terbuka sepanjang hari untuk mereka yang ingin menjalankan itikaf.


Demi Penentuan Ramadan, Muhammadiyah Bangun Observatorium di Yogya  

25 Juli 2017

Haedar Nashir. TEMPO/Pius Erlangga
Demi Penentuan Ramadan, Muhammadiyah Bangun Observatorium di Yogya  

Keberadaan kedua observatorium ilmu falak atau hisab itu bisa memperkokoh penentuan awal Ramadan dan 1 Syawal dengan observasi ilmiah.


Operasi Ramadniya 2017, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun  

4 Juli 2017

Sebanyak 1.896 personel TNI, Polri dan instansi terkait mengikuti apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ramadniya 2017 digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta, 19 Juni 2017.  Operasi Ramadniya merupakan operasi kemanusiaan dalam rangka pengamanan hari raya sekaligus mengantisipasi di bulan Ramadan. TEMPO/Rizki Putra
Operasi Ramadniya 2017, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun  

Dalam Operasi Ramadniya 2017 terjadi 95 kasus kecelakaan lalu lintas, sedangkan tahun lalu 132 kasus.


Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Binatang Bandung 21 Ribu

2 Juli 2017

Pengunjung memberi makanan pada beruang madu (Herlatos malayanus) di kandang Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 2017.  Kebiasaan buruk pengunjung adalah selalu melempar makanan pada binatang yang membuat hewan memiliki insting untuk selalu meminta makanan. TEMPO/Prima Mulia
Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Binatang Bandung 21 Ribu

Jumlah pengunjung Kebun Binatang Bandung pada masa liburan Hari Raya Idul Fitri 2017 meningkat dibandingkan tahun lalu.


Pertamina Siapkan Kantong BBM di Sumatera Barat untuk Arus Balik  

1 Juli 2017

Ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU). TEMPO/iqbal lubis
Pertamina Siapkan Kantong BBM di Sumatera Barat untuk Arus Balik  

PT Pertamina (Persero) Region I Sumatera Bagian Utara menambah jumlah pasokan bahan bakar minyak untuk arus balik di Sumatera Barat.


Kapolri: Angka Kecelakaan Lebaran di Jawa Barat Turun 47 Persen  

30 Juni 2017

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, seusai rapat koordinasi kesiapan akhir tingkat pusat Operasi Ramadaniya 2017 di Mabes Polri, Jakarta, 12 Juni 2017. TEMPO/Imam Sukamto
Kapolri: Angka Kecelakaan Lebaran di Jawa Barat Turun 47 Persen  

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan angka kecelakaan lalu lintas pada Lebaran 2017 di Jawa Barat menurun hingga 47 persen dari tahun lalu.


Belanja Masyarakat di Ramadan Tahun Ini Dinilai Tak Begitu Kuat  

30 Juni 2017

Sejumlah warga memilih pakaian di pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, 10 Juni 2017. Pertengahan bulan ramadan dimanfaatkan warga untuk berbelanja kebutuhan  lebaran. TEMPO/Fajar Januarta
Belanja Masyarakat di Ramadan Tahun Ini Dinilai Tak Begitu Kuat  

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, belanja masyarakat selama Ramadan tahun ini tak begitu kuat.


Pendonor On Call, Kiat PMI Pasaman Barat Cari Darah saat Lebaran

29 Juni 2017

Ilustrasi Donor Darah. Tempo/Aditia Noviansyah
Pendonor On Call, Kiat PMI Pasaman Barat Cari Darah saat Lebaran

PMI Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memiliki program donor darah on call untuk menyediakan darah bagi yang membutuhkan selama libur Lebaran.


Pacu Biduk, Tradisi Memeriahkan Lebaran di Jambi  

29 Juni 2017

Lomba pacu biduk di Sungai Batanghari, Jambi dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Jambi ke-60, 8 Januari 2017. Foto: BPBD Provinsi Jambi
Pacu Biduk, Tradisi Memeriahkan Lebaran di Jambi  

Lomba pacu biduk merupakan tradisi turun-temurun warga Desa Teluk Sikumbang, Merangin, Jambi, dalam memeriahkan Lebaran.


Ramadan Penuh Tantangan Keluarga Perantau di Jepang

27 Juni 2017

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Ramadan Penuh Tantangan Keluarga Perantau di Jepang

Sebuah keluarga perantau dari Bandung yang tinggal di Tsukuba, Jepang, berpuasa selama hampir 17 jam.