TEMPO.CO, Jakarta - Ketika si kecil mulai mencoba pengalaman baru, misalnya bermain tanah, hujan-hujanan, bermain sabun, atau memegang tanaman, orang tua kerap khawatir akan terjadi sesuatu kepada buah hatinya. Untuk menepis kerisauan itu, ayah ibu spontan melarang dengan berkata,'jangan' atau 'tidak boleh'.
Menurut psikolog Ratih Ibrahim bermain merupakan salah satu bentuk stimulasi yang penting buat anak. Dengan bermain, anak akan mengeksplorasi lingkungan dan mereka belajar dari situ.
“Ketika memegang kertas misalnya, buat anak itu benda yang asing atau baru dia ketahui. Tapi dengaan memegang, mereka bisa merasakan tekstur kertas, oh ternyata bisa diremas dan dimainkan,” kata Ratih dalam peluncuran Nestlé Dancow Advanced Excelnutri+ di Jakarta, Sabtu 29 April 2017.
Ratih kembali mencontohkan proses stimulasi yang juga penting buat anak, yakni ketika mereka belajar berdiri. “Bagi anak, belajar berdiri tidak selalu mudah karena ada takut dan capeknya. Sebaliknya buat orang tua itu sangat gampang,” katanya.
Sebab itu, dia menyarankan orang tua tak perlu terlalu khawatir kepada anak yang sedang bereksplorasi. "Kalau terus-menerus dilarang, dibilang 'jangan-jangan', maka nyali si anak jadi ciut," ujarnya. Ketimbang melarang, Ratih menyarankan, sebaiknya ayah ibu memberikan rambu-rambu saat anak hendak menjajaki pengalaman baru.
Saat anak meminta izin untuk bermain tanah misalnya, Ratih mengatakan, orang tua cukup mengingatkan agar anak tidak memasukkan tangan ke dalam mulut selama bermain dan langsung mencuci tangan setelah main. “Bunda, boleh main hujan tidak? Iya, boleh asalkan anak sudah makan atau perutnya tidak kosong dan cukup bermain sekitar 15 sampai 30 menit. Sembari anak bermain, orang tua bisa menyiapkan air hangat, baju ganti, minyak telon, dan susu,” katanya.
Sementara itu, selebriti Donita mengatakan dua dampak jika anak terus-menerus dilarang ketika hendak bermain. “Karena ketakutan orang tua, maka anaknya ikut-ikutan jadi penakut dan tidak berkembang,” ujarnya.
Atau, Donita melanjutkan, anak akan semakin penasaran dan akhirnya tetap melakukan permainan yang dilarang orang tua tanpa pengawasan. "Misalnya anak ingin naik tangga tapi selalu dilarang. Saat orang tuanya enggak ada, akhirnya dia coba diam-diam dan ini membahayakan," ujarnya.
RINI KUSTIANI
Berita lainnya:
Maudy Ayunda Punya Resep Pendidikan
3 Macam Gangguan Menstruasi pada Wanita
Apa Kata Zodiak soal Percintaan di Bulan Mei Ini?