TEMPO.CO, Jakarta - Dwi Sasono mengatakan pernah menjadi pria egois sebelum menikah dengan Widi Mulia pada akhir 2007. “Dulu aku berpikir, sebagai laki-laki aku mencari istri yang begini-begini,” kata Dwi Sasono kepada Tempo di Jakarta.
Namun kemudian Dwi Sasono berpikir kalau pikiran seperti itu egois karena dia hanya memilikirkan apa yang diinginkannya. “Kita hidup kan bukan untuk diri sendiri,” ujarnya. “Jadi sekarang dibalik, apakah aku sudah bisa menjadi seorang laki-laki atau suami yang baik?”
Sebelum memutuskan menikah, Dwi Sasono mengatakan, setiap pasangan hendaknya punya landasan cinta. Sebab itu, mereka semestinya tahu apa arti cinta. “Buat aku, ada tiga makna cinta: pengorbanan, tanpa pamrih, dan tak menyesal,” katanya.
Dwi Sasono menjelaskan, cinta membutuhkan pengorbanan, baik waktu, tenaga, dan pikiran. Adapun tanpa pamrih, menurut dia, semua yang sudah diberikan pantang mengharap imbal balik. “Dan satu lagi, apa yang sudah saya pilih, saya tak pernah menyesalinya,” tuturnya. “Melihat perempuan dengan lelaki intinya adalah saling memberi, mengasihi, dan membahagiakan.”
Bagi pasangan yang baru menikah, Dwi Sasono mengisahkan bagaimana dia melakukan penyesuaian dengan Widi sejak menikah pada akhir 2007. “Saya ada kekurangan, Widi juga ada kekurangannya,” ujarnya.
Contoh sederhana, jika ada yang menaruh handuk sembarangan saja, Dwi-lah yang akan mengomel. Namun lambat laun, setelah saling mengenal, Dwi Sasono dan Widi Mulia mulai mengetahui kebiasaan masing-masing. Begitu juga ketika Widi sedang ngambek, Dwi akan memberikan humor dan suasana kembali seperti semula.
RINI K
Berita lainnya:
CLBK Itu Berbahaya, Ada Cara Menghindarinya
Pasangan Berantem Itu Biasa, tapi Jangan Lama-lama ya
Cekcok Bella Luna dan Razman, Sebab Perempuan Mau Kawin Kontrak