TEMPO.CO, Jakarta - Selain asupan nutrisi yang cukup, waktu anak tidur juga harus cukup. Sebab, hormon pertumbuhan akan keluar ke peredaran darah ketika anak dalam kondisi deep sleep.
"Hormon tersebut akan bekerja aktif jika fisik anak aktif," ujar dokter spesialis konsultan tumbuh kembang, Ahmad Suryawan, atau Wawan, dalam media workshop bersama Nutricia Sarihusada di Jakarta, Rabu, 26 April 2017. Hormon ini berfungsi untuk perkembangan otot dan pemanjangan tulang yang berkaitan dengan tinggi badan anak.
Untuk durasi tidur anak, Wawan menyarankan agar tidak kurang dari 8 jam per hari. “Pola tidur anak juga patut diperhatikan para orang tua,” ujar dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik, dr Yoga Devaera, dalam kesempatan yang sama.
Pola tidur terbalik, di mana anak tidur di siang hari dan bangun di malam hari, akan menyebabkan orang tua kesulitan memberi makan anak. "Akibatnya, pola tidur yang acak-acakan akan menyebabkan jadwal makan anak juga ikut berantakan," ujarnya. Sebab, jadwal makan anak disesuaikan dengan jadwal tidur.
Berita lainnya:
Keajaiban pada Otak Anak di Usia 0-6 Tahun
Anak Rutin Tidur Siang, Kondisi Otaknya Lebih Sehat
Merasa Kesal dan Murung, Anda Wajib Belajar dari Anak-anak