TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menerima 1.000-an karangan bunga dari para pendukungnya.
Ahok bingung mau diapakan karangan bunga yang memadati seluruh halaman Balai Kota DKI dan meluber hingga ke sepanjang trotoar di depan IRTI Monas itu. ”Saya bingung mau diapain. Kami foto saja lalu taruh di Facebook, jadi saya gampang lihatnya,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Rabu, 26 April 2017. Baca: Nilai Karangan Bunga untuk Ahok Mencapai Rp 1,5 Miliar
Menjawab kebingungan Ahok, pemilik DePetalz Florist, Simran Punjabi, mengatakan sisa karangan bunga yang banyak itu dapat dipakai lagi. "Kalau kondisinya masih bagus, bisa diambil dan ditaruh di vas kemudian diberi air agar tidak layu," ujar Simran kepada Tempo, Kamis, 27 April.
Bunga dari papan yang ditaruh di dalam vas, menurut dia, biasanya bisa bertahan 3-4 hari. "Apalagi kalau kondisi bunganya masih bagus, diletakkan di tempat yang sejuk dan mengganti airnya jika sudah keruh," tuturnya. Baca juga: Beredar Screenshot Ahok Pesan Karangan Bunga, Ahok Bilang Ini
Simran melanjutkan, bunga-bunga dari berbagai ucapan itu juga bisa dirangkai menjadi karangan meja, hand bouquet, dan lain-lain. Adapun papan dan kayu cagak atau penyangganya bisa dijual ke pengepul.
Karangan bunga terus berdatangan ke Balai Kota sejak Jumat, 21 April. Kebanyakan karangan bunga itu berisi ucapan terima kasih kepada Ahok dan Djarot serta kata-kata penyemangat. Dari 1.000-an karangan bunga tersebut, beberapa berisi tulisan yang jenaka.
”Terima kasih Pak Ahok dan Pak Djarot atas Jakarta yang indah walau sesaat. Orang Gagal Move On, C&D,” demikian tulisan di salah satu karangan bunga di depan taman gedung Blok G. Ada juga yang menuliskan, “Di balik move on yang lambat ada mantan yang hebat. Terima kasih Pak Ahok, Pak Djarot. Badja FKG UI 2008.” Artikel terkait: Fadli Zon Sebut Karangan Bunga Ahok Bisa Jadi Pencitraan Murahan
RINI KUSTIANI