TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang punya jejaring pertemanan masing-masing. Ada link pertemanan berdasarkan profesi, hobi, atau kesamaan nasib.
Perjalanan sebuah grup kerap terganggu karena ada orang-orang yang mementingkan diri sendiri. Pengacara yang juga sosialita, Ina Rachman, mengatakan, saat ini, dia tergabung dengan sekitar sepuluh kelompok dan mendapati berbagai karakter orang di dalamnya.
Menurut dia, ada beberapa tipe orang yang dianggap mengganggu kondisi dalam suatu komunitas. "Biang kerok itu misalnya tukang gibah, adu domba, dan hobi pinjam uang," katanya kepada Tempo.
Dia menjelaskan, tipe orang seperti ini biasanya pilih-pilih teman. "Ada uang, aku temen. Enggak ada uang, aku tinggal. Itu enggak bisa dibiarkan," ujarnya.
Baca: 4 Rahasia Sukses Meneruskan Bisnis Keluarga
Karena itu, Ina, yang kini mengetuai komunitas Perempuan Cerdas atau Pedas NKRI, mengatakan perlu dilakukan seleksi ketika hendak mengikutsertakan seseorang di dalam perkumpulan.
Lantas bagaimana dengan mereka yang memanfaatkan jejaring pertemanan untuk mempromosikan barang dagangan? Ina menjelaskan, promosi sah-sah saja. "Tapi cukup satu kali, jangan keterusan," ucapnya.
Selain itu, kata Ina, jika ada anggota komunitas yang tertarik membeli atau bernegosiasi, sebaiknya transaksi dilanjutkan melalui kontak antar-pribadi alias japri.
RINI K.
Baca juga:
Pahami Risiko Jika Menunda Kehamilan
Seleb Kena Jebakan Batman Krim Wajah, Malah Jerawatan 2 Tahun