TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menikah, beberapa wanita melepas karier mereka sebagai pekerja kantoran dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Salah satunya yang meniti jalan hidup seperti itu adalah Dian Aryanti.
Setelah pekerjaan rumah beres, Dian Aryanti masih punya waktu luang. Wanita yang berdomisili di Garut, Jawa Barat, ini memanfaatkannya untuk membuat bisnis yang menghasilkan, yakni Banarolla. (Baca: Pesan Menteri Perempuan untuk Kartini Muda)
Banarolla merupakan camilan berbahan dasar salai pisang dengan variasi rasa, seperti orisinal, keju, cokelat, gula merah, hingga kopi. Awalnya Dian mencoba membuat camilan pisang aroma khas Garut, namun saat itu pisang aroma buatannya sangat berminyak dan tidak tahan lama.
“Pisang aroma yang gagal itu membuat saya berpikir ulang, ‘Bagaimana, ya agar pisang ini kering?’ Tercetuslah ide untuk mengganti pisang mentah dengan salai pisang. Karena salai ini digulung dengan kulit yang renyah, saya namakan camilan pisang itu Banarolla,” kata Dian. (Baca juga: Dian Sastro: Kartini Itu Buandel)
Dari keluarga dan tetangga, cita rasa Banarolla tersebar. Melihat potensi pasar, ibu berusia 33 tahun ini mengembangkan pemasaran camilan ciptaannya melalui media sosial. “Awalnya, Banarolla dipasarkan melalui media sosial pribadi saya. Alhamdulillah karena pemesanan mulai ramai," katanya.
Pada 2013, Dian membuat akun khusus untuk pemasaran Banarolla, Instagram @cemilankunik, cemilankunik.com, dan Facebook Banarolla. Sebagai produsen, Dian selalu memperhatikan kualitas produknya. Ia tidak menggunakan bahan pengawet atau pemanis buatan. Meski begitu, Banarolla bertahan 5 sampai 6 bulan karena minim minyak.
Demi memastikan kualitas produknya, Banarolla telah melalui serangkaian pengujian di laboratorium pangan Universitas Padjajaran, Bandung. Banarolla bahkan telah mengantongi sertifikasi produk pangan industri rumah tangga BPOM dan label halal MUI. (Artikel terkait: Kartini, Antara Kebaya dan Edukasi Habis Gelap Terbitlah Terang)
Untuk meningkatkan daya jual, Banarolla dikemas menarik, menggunakan karton dengan gambar dan warna yang ceria hingga toples yang berkesan eksklusif. Dalam satu minggu, produksi Banarolla memakan kurang lebih 1-2 kuintal selai pisang untuk memenuhi permintaan pasar.
Berita lainnya:
8 Tanda Anak Siap Ditinggal Sendirian di Rumah
Kartini di Mata Najwa Shihab: Ibu Kita Harum Namanya
Kartini, Antara Kebaya dan Edukasi Habis Gelap Terbitlah Terang