TEMPO.CO, Jakarta -Anda mungkin pernah mendengar irama sirkadian, siklus alami tubuh yang membantu kita untuk melakukan hal-hal seperti tertidur di malam hari dan aktif di siang hari.
Sekarang, sekelompok peneliti bekerja untuk memanipulasi irama tersebut untuk membuat kita lebih produktif di tempat kerja.
"Semakin banyak klien yang meminta dan mengharapkan sistem pencahayaan dan aplikasi yang dapat mendukung kesehatan dan kesejahteraan manusia," kata Mariana Figueiro dan Mark Rea, profesor di Lighting Research Center di Rensselaer Polytechnic Institute, seperti ditulis dalam Architectural Lighting baru-baru ini.
Baca juga : Hari Kartini, Menlu Retno Marsudi: Keluarga adalah Inti Karier
Masalah ini sangat penting, karena menurut Badan Perlindungan Lingkungan, orang yang hidup di kota-kota modern menghabiskan lebih dari 90 persen kehidupan mereka di dalam ruangan.
Beberapa tes sekarang menunjukkan bahwa manusia sangat sensitif terhadap cahaya biru, yang pada dasarnya merupakan warna utama yang kita lihat ketika kita berada di luar ruangan. Efek utama cahaya biru adalah untuk menekan melatonin, senyawa kimia otak yang bisa membuat kita merasa mengantuk.
Seperti dicatat Scientific American pada November, sebuah investigasi yang dilakukan oleh Christian Cajochen, kepala Pusat Chronobiology di University of Basel pada 2011, menemukan bahwa relawan yang terkena cahaya biru komputer LED-backlit selama lima jam di malam hari memproduksi melatonin lebih sedikit. "Mereka, tidak merasa terlalu lelah, dan tampil lebih baik pada tes perhatian daripada relawan yang berada di depan layar komputer neon-lit dengan ukuran dan kecerahan yang sama," katanya.
Para peneliti menyarankan para desainer kantor untuk memasukkan sebanyak mungkin cahaya biru seperti siang hari di kantor mereka.
Selanjutnya : Benarkah cahaya merah bikin ngantuk?