TEMPO.CO, Jakarta -Para ahli menyarankan bahwa orang tua harus membiarkan anak-anak melihat proses pemilihan suara di tempat pemungutan suara atau TPS.
Stewart Goodbody Director of Communications Girl Scout of American mengatakan kepada The Wall Street Journal (WSJ), bahwa mengajak pergi ke TPS akan menjadi momen belajar yang baik bagi anak tentang tanggung jawab warga negara. Aktivitas tersebut dapat mempersiapkan anak-anak tentang apa yang harus dilakukannya ketika mereka beranjak dewasa dalam periode 5 tahun sekali.
Bagi Steven Carr Reuben, editor pembina di Compass Magazine, pemilihan umum adalah kesempatan yang baik untuk memperlihatkan pada tentang apa itu demokrasi. Dalam bukunya "Children of Character", Reuben menuliskan bahwa ketika kecil, orang tuanya membawa dia ke tempat pemungutan suara. "Saat itu, saya merasakan ada rasa tanggung jawab dan keterlibatan warga negara dalam ajang demokrasi itu," ujarnya. Diapun melakukan hal yang sama dengan putrinya yang kini berusia 36 tahun.
Dokter perkembangan anak Deborah Gilboa seperti dilansir dari Patheos,mengatakan bahwa kesadaran dan keterlibatan anak tentang pemilu harus dimulai sejak dini. Tapi, jika mengajak anak ke tempat pemungutan suara bukanlah pilihan, terutama anak kecil, biarkan mereka mengetahui pemilu. Orang tua, misalnya dapat menceritakan tentang surat suara, materi kampanye atau pengalaman berada di bilik suara, walaupun tanpa mengajak anak ke sana.
Di Amerika, ada beberapa tempat yang membolehkan anak-anak ikut ke dalam bilik pemungutan suara. Sebelum mengajak anak ke TPS orang tua perlu memperhatikan kebijakan khusus. Seperti, apakah boleh mengambil foto, video atau foto narsis. Beritahu juga anak agar berperilaku baik, jangan sampai mengganggu proses jajak pendapat.
PARENTHERALD | DINA ANDRIANI
Baca juga:
Soal Fashion, Dewi Sandra: Hati Enggak Bisa Bohong
7 Jenis Pakaian yang Bikin Saltum saat Kencan Pertama
Sontek Busana Hamil Angelina Jolie sampai Behati Prinsloo