TEMPO.CO, Jakarta - Persiapan mental anak pertama dalam menjelang status baru sebagai kakak juga bisa dilakukan dengan mengubah kebiasaan sehari-hari secara berkala.
Psikolog anak Edward R. Christophersen di Rumah Sakit Anak Mercy, Kansas City, Missouri, AS, menyarankan orang tua mulai mempersiapkan mental anak pertama sejak sebelum kelahiran anak kedua.
Sejak ibu mengandung anak kedua, ajaklah anak pertama berkomunikasi dan memperkenalkannya sebagai kakak dari adik bayi dalam perut ibu.
“Mulailah memperpendek rutinitas sebelum tidur, misalnya membacakan cerita atau bermain dan mintalah ia tidur lebih awal,” urai Christophersen.
Mulailah menyelipkan kisah-kisah tentang kakak dan adik dalam dongeng sebelum tidur untuk memberikan gambaran kepada anak, apa yang harus dilakukan ketika ia menjadi kakak.
“Jika anak Anda biasa dibangunkan atau dibuatkan sarapan oleh ibu, mulailah transisi dengan mengalihkan tugas itu untuk ayah. Dan ayah harus bersemangat melakukannya. Mulailah mengatur posisi tidur untuk mempersiapkan posisi tidur anak kedua kelak. Ini sangat penting untuk menghindari agar bayi tidak disalahkan kakaknya atas perubahan-perubahan mendadak yang terjadi dalam hidupnya,” ujar Christophersen.
Setelah bayi lahir, libatkan sang kakak dalam setiap kegiatan agar ia tidak merasa ditinggalkan. Berikan ia tugas spesial, misalnya mengambilkan popok. Buatlah anak pertama merasa seolah dia pahlawan untuk adiknya. Anak balita menyukai perasaan dibutuhkan dan bisa diandalkan.
Upayakan meluangkan waktu berdua si kakak tanpa diganggu sang adik.
“Waktu berdua dengan anak pertama adalah cara terbaik untuk menghilangkan ketakutan akan rasa diabaikan,” beri tahu Christophersen.
Libatkan anak dalam merawat adik di dalam perut, misalnya dengan mengambilkan vitamin dan air minum untuk ibu, lalu katakan kepadanya bahwa vitamin itu penting demi kesehatan ibu dan adik.
Yang tak kalah penting, siapkan mental Anda sebagai orang tua. Bagaimana pun jangkauan pikiran anak belum seperti orang dewasa. Jangan memaksa anak memahami situasi yang tidak dipahaminya. Bersabarlah, masa seperti ini pasti berlalu.
Berita lainnya:
Tipe Pria yang Bisa Bikin Perempuan `Meleleh`
Cara Sehat Menambah Berat Badan Anak
Sebab Berat Badan Anak Sulit Naik