TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas fisik pada anak selain bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, juga dapat mencegah obesitas. Olahraga juga membuat anak merasa gembira.
Idealnya, saat melakukan aktivitas fisik anak harus bisa menjalankannya sambil berbicara atau bernyanyi. Ketika kedua hal tersebut sudah tidak bisa dilakukan sebaiknya anak diberikan waktu beristirahat. Aktivitas fisik disarankan dilakukan rutin 5 kali seminggu selama 60 menit.
Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi anak dengan obesitas mencapai 13 persen pada tahun 2014 atau meningkat 3 kali lipat sejak tahun 2000.
Indrarti Soekotjo, Dokter Spesialis Olahraga, menuturkan perkembangan teknologi saat ini membuat anak-anak semakin akrab dengan gadget. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk bermain game. Padahal, aktivitas ini tidak baik untuk tubuh anak karena cenderung statis. Agar terhindar dari obesitas, orang tua seharusnya membiasakan anak untuk aktif bergerak dan berolahraga.
Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, olahraga juga membantu kesehatan mental karena bermanfaat mencegah stres dan depresi. “Saat berolahraga tubuh akan melepaskan hormon endorphin dan serotonin yang membuat anak menjadi gembira,” ujarnya.
Kendati demikian, membiasakan anak untuk berolahraga juga tidak boleh berlebihan. Mematok target terlalu tinggi dikhawatirkan justru akan membebani anak. Bagaimana mengontrolnya? Indrarti memberikan tip sederhana. Saat berolahraga usahakan agar anak tidak sampai terengah-engah.
BISNIS
Berita lainnya:
Obesitas pada Anak Bukan Karena Makan Terlalu Malam
Ceviche, Sashimi ala Peru
Magnum Red Velvet untuk Sang Pemburu Kenikmatan