TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Hardinsyah mengatakan sarapan merupakan asupan energi pertama untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Kebiasaan sarapan, menurut dia, mestinya ditanamkan sejak kecil dan dicontohkan oleh orang tua.
Terlebih untuk anak-anak, Hardinsyah menjelaskan, kandungan nutrisi sarapannya mesti memenuhi kebutuhan gizi. Sarapan dapat dikatakan sehat jika memenuhi dua syarat, yaitu waktu yang tepat serta komposisi yang pas dan aman.
Waktu sarapan yang tepat adalah sebelum pukul 09.00. Sedangkan komposisi sarapan sehat sekurangan terdiri dari karbohidrat, protein, serat (sayur dan buah minimal 30 gram), dan minuman air ber-pH netral. Khusus untuk susu, orang tua bisa menyajikan susu dengan pH netral atau di atas pH Netral.
Ketika kandungan nutrisi sarapan sudah mencukupi, namun anak belum juga mau santap pagi, Hardiansyah mengatakan, orang tua perlu menerapkan beberapa hal yang menjadi kunci 'semangat' buat anak. Berikut ini rinciannya:
1. Biasakan anak tidur sebelum pukul 21.00 dan durasi tidurnya cukup, atau minimal 8 jam.
2. Biasakan anak makan malam sebelum jam 19.30.
3. Cegah anak makan sebelum tidur. Kalaupun lapar, berikan buah atau minum susu.
4. Biasakan anak bangun pagi, sekitar 1 jam sebelum berangkat sekolah.
5. Atur bentuk atau tampilan menu sarapan yang menarik, bergizi, dan lezat.
6. Beri contoh kepada anak, misalnya dengan cara orang tua ikut bangun pagi dan menyantap sarapan bersama.
7. Bawakan bekal makanan sehat bila anak tak sempat sarapan.
DINA ANDRIANI
Berita terkini:
Risiko Jika Anak Sarapan yang Itu-itu Saja
Hillary Clinton Pakai Sepatu Hillary by Katy Perry
Pacar Raisa, Hamish Daud Mengidap Exostosis, Apa Itu?