TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi sekaligus penulis lagu asal Amerika Serikat, Alicia Keys, dan gerakan hak-hak suku asli Kanada meraih penghargaan atas aktivitas mereka dalam membela hak asasi manusia dari Amnesti Internasional.
Menurut Amnesti Internasional, Keys telah menyandingkan kampanye HAM dengan seni dengan membela masalah-masalah keadilan sosial, sedangkan gerakan HAM Kanada karena memperjuangkan hak-hak hukum dan tanah penduduk asli Kanada.
"Mereka mengingatkan kita untuk jangan pernah menyepelekan betapa menantang dan kreatifnya upaya kita memerangi ketidakadilan," kata Amnesti Internasional.
Penghargaan bernama resmi Ambassador of Conscience Awards itu diberikan kepada orang dan kelompok yang menunjukkan keberanian dan inspirasi. Di antara penerima anugerah ini sebelumnya adalah mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, peraih Nobel yang sekaligus aktivis pendidikan, Malala Yousafzai, dan penyanyi Joan Baez.
Keys (36), biduan peraih Grammy, adalah pendiri gerakan Keep a Child Alive untuk para keluarga yang terdampak HIV di Afrika dan India serta gerakan We Are Here yang mendorong kaum muda untuk beraksi dalam masalah reformasi keadilan hukum dan kekerasan senjata. Dia juga aktivis hak-hak perempuan.
Keys juga menjadi juru bicara Unjuk Rasa Perempuan di Washington, Amerika Serikat, Januari 2017. Dia memulai kampanye hak-hak perempuan dengan tidak memakai rias wajah pada penghargaan Grammy 2016.
"Hati nurani kita adalah hadiah yang telah diberikan sejak lahir, siapa pun kita," kata Keys.
BISNIS
Artikel lain:
Depresi, Gejalanya Sering Diabaikan! Begini Kata Ahli
Efek Air Keras Pada Kulit, Bagaimana Mengatasinya?
Anak Muda Tak Sadar Pelupa Itu Gejala Penyakit Serius