TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Ongkologi Ginekologi Prof. Dr. dr. Andrijono SpOG(K) mengatakan metode atau terapi paliatif diberikan kepada penderita kanker stadium lanjut. "Stadium lanjut atau stadium empat," kata Andrijono dalam diskusi media di Jakarta, Selasa 11 April 2017.
Ketua Himpunan Ongkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) ini menjelaskan, terapi paliatif diberikan kepada penderita kanker stadium lanjut agar kualitas hidupnya lebih bagus. "Supaya tumbuh lagi semangatnya dan kalau berdoa bisa lebih khusyuk," ujarnya. (Baca juga: Pasien Kanker Jalani Metode Paliatif, Apa Saja Obatnya)
Terapi paliatif merupakan setiap bentuk perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala penyakit, daripada berusaha untuk menghentikan, menunda, melawan perkembangan penyakit itu sendiri, atau menyembuhkannya.
Menurut Andrijono, terapi paliatif ini menghilangkan rasa mual, muntah-muntah, atau nyeri yang biasanya diderita oleh orang yang mengidap kanker. "Kalau diberikan terapi ini, penderita kanker bisa beraktivitas dan makan, karena tidak mual lagi," kata dia.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) pada 1990, metode paliatif adalah perawatan total dan aktif dari untuk penderita yang penyakitnya tidak lagi responsif terhadap pengobatan kuratif. Berangkat dari definisi ini, perawatan paliatif hanya diberikan kepada penderita yang penyakitnya sudah tidak respossif terhadap pengobatan kuratif. Artinya sudah tidak dapat disembuhkan dengan upaya kuratif apapun.
AFRILIA SURYANIS
Berita lainnya:
Trik Cantik 5 Menit dari Para Ahli
Soal Fashion, Dewi Sandra: Hati Enggak Bisa Bohong
Riset: Penghitungan BMI Tak Bisa Jadi Acuan Kesehatan