TEMPO.CO, Jakarta -Menjadi seorang ibu sekaligus bekerja memang tak mudah. Bahkan, mereka yang bertugas ganda mengurus anak sambil berkarier kerap menjadi bahan cibiran. Padahal, di era yang semakin maju ini, biaya hidup yang tinggi menuntut para ibu agar ikut bekerja untuk turut meringankan beban pengeluaran.
Lantas, bagaimana para ibu, terutama yang memiliki usaha sendiri, mengerjakan dua hal tersebut secara bersama-sama? Simak pengalaman Co-Founder situs babyloania.com Zafira Lubis.
Pertama adalah para ibu harus bisa memilah waktu untuk anak dan pekerjaan. “Saya pribadi bekerja hanya ketika anak tidur siang dan tidur malam. Di luar jam tersebut, saya fokus kepada anak,” ujar Zafira pada acara Juggling As A Mompreneur oleh mumu.com dan Klik n Klin, di Jakarta belum lama ini.
Memiliki usaha sendiri, memaksa Zafira pintar membagi waktu untuk keluarga sekaligus menjalani usahanya. “Perlu iklas dan sadar bahwa mengembangkan usaha sembari mengurus anak mungkin ada konsekuensinya, yakni perkembangan usaha agak sedikit terhambat.”
Menghabiskan waktu dengan anak, menurut Zafira juga harus dilakukan tanpa gangguan lain, terutama gadget. Para ibu harus benar-benar memfokuskan atensinya kepada sang buah hati.
Selain itu, Zara juga berbagi tugas dengan sang suami. “Saya dan suami setiap hari bikin jadwal ganti-gantian untuk menentukan siapa yang antar sekolah, jemput, atau ngurusin anak,” jelasnya. “Teamwork bersama suami atau siapa pun yang ada.”
Kedua adalah komitmen. “Harus disiplin. Ketika anak tidur harus benar-benar kerja, jangan malah buka handphone dan main media sosia. Dan ketika anak bangun harus benar-benar memfokuskan perhatian kepada mereka tanpa diganggu pekerjaan.” katanya.
Selanjutnya : Menghargai momen berdua pasangan