TEMPO.CO, Jakarta - Berkembangnya tren modest wear di Indonesia membuat busana muslim menjadi komoditas yang potensial untuk menguasai pasar lokal dan internasional. Tak muluk-muluk, pemerintah menargetkan Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia pada tahun 2025.
Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan menggelar Muslim Fashion Festival (MUFFEST) Indonesia pada 6-9 April 2017 di Jakarta Convention Centre. Kali ini MUFFEST mengusung konsep Digitarian: Smart, Young, and Ethical Generation. "MUFFEST digagas oleh Indonesia Fashion Chamber untuk industri mode khusus busana muslim, sebagai wadah inspirasi dan menjadi tolak ukur mode muslim di Indonesia," ujar Ketua Nasional IFC, Ali Kharisma dalam pembukaan MUFFEST Indonesia 2017, Kamis 6 April 2017.
Model memeragakan karya desainer busana muslim di MUFFEST Indonesia 2017. (TEMPO/Nia Pratiwi)
Pangsa pasar busana muslim di Indonesia yang sangat besar menjadi modal untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia. Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementrian Perindustrian, Gati Wibawa Ningsih, salah satu upaya menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim Indonesia adalah menentukan ciri khas fashion muslim Indonesia. "Misalnya dari bahan baku yang digunakan apakah batik, tenun, harus punya ciri khas. Jadi tak akan mudah ditiru," ujarnya.
Gati menjelaskan, pemerintah memberikan dukungan kepada industri fashion berupa pelatihan vokasi dengan Sekolah Menengah Kejuruan, serta pelatihan e-smart industri kecil menangah. Selain itu, menggandeng Kementerian Keuangan untuk membebaskan bea masuk bahan baku impor.
Dalam Muslim Fashion Festival (MUFFEST) Indonesia ini, tercatat sekitar 150 desainer dan merek busana muslim yang menampilkan karyanya. Selain fashion show dan pameran, acara tersebut juga diisi dengan seminar dan kompetisi.
NIA PRATIWI
Berita lainnya:
Oki Setiana Dewi Membagi Tip Merancang Kerudung Syari
Ladies, Ayo Makan Kedelai dan Rasakan Manfaat Ajaibnya
Ragam Penjepit Jilbab yang Aman dan Tak Bikin Hijab Rusak