TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas bercinta menjadi kebutuhan setiap pasangan. Hubungan intim bisa menjadi perekat ikatan kasih mereka, memperoleh keturunan, dan melepaskan penat. Perlu diketahui kalau kadar kebutuhan seksual pria dan wanita berbeda.
Menjelang bercinta, biasanya pria akan lebih agresif hingga mencapai klimaks. Tak lama setelah puas mereka umumnya akan terlelap. Kondisi ini berbeda dengan wanita yang justru sulit tidur setelah pasangan atau dirinya mencapai posisi ‘puncak’. Kenapa pria lekas pulas setelah berhubungan seksual?
Artikel terkait:
Normalkah Durasi Bercinta Anda?
Reaksi Tubuh Jika Jarang Bercinta
Wanita Lebih Memilih Makan daripada Bercinta?
Pertanyaan ini dijawab oleh sebuah penelitian pada 2012 yang dilakukan oleh ilmuwan otak asal Prancis, Serge Stoleru. Dalam risetnya, Stoleru menemukan sebuah proses biologis yang terjadi setelah pria mencapai klimaks dan proses itulah yang membuat mereka lekas terlelap. Hasil pemindaian otak menunjukkan aktivitas bagian otak depan, yakni di area korteks prefrontal (PFC), berkurang setelah para pria mencapai klimaks saat bercinta.
Korteks prefrontal merupakan bagian otak yang mengatur kesadaran, pemrosesan informasi, serta aktivitas mental. Ketika kinerja korteks prefrontal turun, maka tubuh akan merasa mengantuk. “Kondisi ini membuat bagian otak lainnya tak lagi terangsang,” kata Stoleru. “Berkurangnya aktivitas di area korteks prefrontal disebabkan pelepasan hormon oksitosin dan serotonin.”
Oksitosin dan serotonin, Stoleru melanjutkan, merupakan hormon yang berkaitan dengan tidur dan relaksasi tubuh. Produksi serotonin ini berpengaruh pada sedikit-banyaknya hormon melatonin yang bertugas mengatur ritme tidur. Selain itu, dia mengatakan, ketika aktivitas korteks prefrontal menurun, maka produksi hormon prolaktin yang berhubungan dengan tidur dan relaksasi tubuh, meningkat.
Dari temuan tersebut, Stoleru menyimpulkan setelah berhubungan intim, para pria bukan sengaja tertidur dan meninggalkan pasangannya terjaga, melainkan tubuh mereka telah memberi sinyal agar terlelap. Tak hanya itu, dia melanjutkan, pria cenderung kelelahan setelah melakukan hubungan seksual karena lebih aktif bergerak.
Kondisi pada pria ini bertolak belakang dengan kaum Hawa. Wanita masih melek setelah bercinta karena cenderung ingin memperkuat ikatan dengan, misalnya dengan berbincang ringan atau berpelukan. Meski begitu, ada pula perempuan yang turut tertidur bersama pasangannya seusia berhubungan intim. Pada wanita, proses biologis yang melibatkan produksi hormon pemicu kantuk setelah berhubungan seksual, tidak terjadi. Otak pada perempuan tidak mengirimkan sinyal bahwa tubuh membutuhkan istirahat.
Selain itu, masa rangsangan pada wanita juga lebih panjang ketimbang pria. Setelah mencapai klimaks, wanita mengalami rangsangan seksual lebih lama daripada pria. Tercapainya klimaks pada wanita juga tidak semudah pria, sehingga produksi hormon relaksasi dan tidur lebih jarang terjadi.
HEALTH | ZARA AMELIA
Berita lainnya:
Ungkapan Cinta selain I Love You
YSL The Shock, Makeup Tegas dan Berani
Adele Lindungi dan Manjakan Putra Semata Wayangnya