TEMPO.CO, Jakarta - Ketika diberikan gawai, anak diam dan terlihat fokus melihat layar gawai. Namun jangan salah, gadget sama sekali tidak membantu membuat anak lebih fokus. Gadget akan semakin memperparah ketidakfokusan anak.
"Kebanyakan orang tua tertipu. Mereka bilang gawai bisa membuat anak lebih fokus, padahal gawai itu sangat flashy, malah akan mengakomodasi ketidakfokusan anak," ujar Gitayanti Hadisukanto, psikiater anak dan remaja di rumah sakit Pondok Indah Group.
Artikel terkait:
Aturan Main Jika Anak Punya Gadget
Saran Psikolog agar Anak Tidak Kecanduan Gadget
Anak Sekarang Nyandu Gadget, Psikolog: Tengok Dulu Orang Tuanya
Saat bermain gawai, anak biasanya senang melompat dari satu aplikasi ke aplikasi lain, dari satu video ke video lain, dan dari satu gambar ke gambar lain. Secara fisik anak terlihat melakukan satu kegiatan, namun pikiran anak melompat-lompat, tidak fokus.
"Karena itu saya katakan banyak orang tua tertipu," ujar Gita. "Anak balita sebaiknya tidak boleh terpapar oleh gawai. Dan, jangan berikan gawai untuk anak di bawah lima tahun."
Setelah anak berusia enam tahun, orang tua boleh mulai memperkenalkan gawai. Itupun harus sangat dibatasi pemakaiannya. "Zaman sekarang banyak anak SD yang sudah diberikan gawai sendiri. Padahal meskipun sudah boleh mengenal gawai, anak usia sekolah dasar masih harus sangat dibatasi waktu bermain gawainya," kata Gita.
Tidak hanya ponsel, televisi juga menjadi benda yang harus dibatasi penggunaannya oleh anak-anak. "Maksimal hanya satu jam per hari," ujar Gita.
Berita lainnya:
Suami Takut Istri, Apa Sebabnya?
Pai Hokkaido dan Pablo, Mana Lebih Enak?
Kate Middleton Buat Keputusan Mengejutkan soal Sekolah Anak