Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Hidup Modern Ikut Memicu Masalah Saraf

image-gnews
Penggunaan teknologi ponsel pintar ternyata menyebarkan secara otomatis data pribadi kita. (Shutterstock)
Penggunaan teknologi ponsel pintar ternyata menyebarkan secara otomatis data pribadi kita. (Shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak gaya hidup masa kini yang berisiko mengalami neuropati, karena banyak melakukan gerakan yang berulang-ulang. Beberapa kegiatan gaya hidup yang berisiko menderita neuropati atau kerusakan pada bagian ujung saraf-saraf tepi, yaitu rutinitas jari yang bersentuhan dengan gawai, mengetik di laptop, mengetik di papan ketik, mengendarai motor, memakai sepatu hak tinggi, menyapu lantai, atau memegang tetikus.

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdosi Pusat dan Konsultasi Neurologis dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM, Manfaluthy Hakim mengatakan ada empat aktivitas dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang paling besar berisiko neuropati. Beberapa diantaranya adalah jari terlalu sering bersentuhan dengan gawai atau pekerjaaan yang berulang-ulang mengetik di papan ketik. "Dengan aktivitas yang berulang-ulang, saraf bisa terjepit," ujarnya.

Head of Marketing Consumer Health PT Merck, Tbk., Anie Rachmayani mengatakan hasil penelitian Merck pada 2015 menunjukkan lebih 50 persen masyarakat melakukan aktifitas dan gaya hidup sehari-hari yang berisiko neuropati. Jumlah risiko relatif merata di kota-kota besar. Namun risiko di Jabodetabek mencapai sekitar 47 persen dan menjadi yang paling tinggi dibandingkan dengan di kota lainnya seperti di Surabaya, Malang, Denpasar, Bandung, Medan, Palembang, dan Makassar. Di kota selain Jakarta, risiko neuropati rata-rata mencapai 40 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 16.800 responden itu meningkat seiring bertambahnya usia. Pada usia 20-29 tahun terdapat 14 persen yang berisiko neuropati, usia 30-39 tahun (25 persen), 40-49 tahun (29 persen), dan lebih dari usia 50 tahun (32 persen).

BISNIS


Artikel lain:
Menjaga Hamil Anak Kembar
Salah Kostum di Kantor, Jangan ya
Logika Olahraga Bikin Pria dan Wanita Sulit Punya Anak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

1 jam lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

5 jam lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

2 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

6 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

6 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

11 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).


3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

12 hari lalu

Ilustrasi Semangka
3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

Tak hanya sekadar bisa dimakan, kulit semangka juga memiliki kandungan yang bermanfaat untuk tubuh.


Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

13 hari lalu

Ilustrasi terapi bekam. shutterstock.com
Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.