TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua harus melatih tingkat kemandirian dan ketahanan mental anak sejak usia dini. Sayangnya di Indonesia, banyak orang tua belum menyadari pentingnya menggugah kemandirian si kecil dan merangsang anak mengemukakan pendapat dan perasaannya.
Untuk merangsang aspek kemandirian, Anda bisa melakukannya lewat hal-hal sederhana. Misalnya, mengurangi pengawasan yang berlebihan (overprotective) kepada anak sendiri.
“Sikap overprotective orangtua kepada anak bisa berdampak negatif. Ini menghambat tingkat ketahanan mental si kecil. Akibatnya, anak lebih mudah gelisah dan jika terus dibiarkan, mereka akan depresi,” ungkap Head of School AIS Kemang, Michelle Reynold dalam talk show Kemandirian dan Ketahanan Mental Penting untuk Mempersiapkan Anak Hadapi Berbagai Tantangan Hidup.
Selain mengerem sifat overprotective, orang tua disarankan untuk mengajak si kecil meluapkan perasaan lewat kata demi kata. Michelle mengingatkan, pada anak usia 4 sampai 6 tahun, anak-anak lebih banyak bicara soal perasaan dan relationship dengan lingkungan sekitar.
“Ajaklah anak untuk menuliskan apa yang mereka rasakan. Ajak menulis satu dua kata mengenai perasaannya apakah ia senang, sedih, atau kecewa, misalnya,” ujar Michelle di Jakarta. Ia juga mengingatkan pentingnya peran buku cerita.
“Buku dan cerita sangat penting. Buku itu bisa menjadi medium mengikis jarak orang tua dan anak. Setelah orang tua membacakan dongeng, ajak si kecil berdiskusi soal karakter di dalam dongeng itu dan mengapa mereka tertarik pada tokoh itu,” jelasnya.
Bisa jadi, karakter atau cerita pada buku itu mewakili apa yang mereka rasakan pada hari itu. Lebih lanjut Michelle mengatakan berani menyampaikan apa yang dirasakan adalah bentuk kemajuan perkembangan mental si kecil. Perkembangan itu mesti terus dijaga dan ditingkatkan.
Ketahanan mental anak yang tinggi akan meningkatkan level emosional dan sosial yang positif pada anak. Mereka akan memiliki kemampuan dalam mengatasi beragam situasi. Perlahan, menurunkan tingkat depresi.
“Anak lebih bisa mengenali dan mengelola perasaan diri sendiri. Kemudian, memahami perasaan orang lain dan membentuk sekaligus menjaga hubungan dengan lingkungan sekitar. Yang tak kalah penting, saat anak mulai bisa memecahkan masalah sendiri itu artinya mereka bisa membuat keputusan dan memiliki tujuan,” ujar Michelle.
TABLOIDBINTANG
Berita lainnya:
Aturan Menonton Televisi dan Main Gadget untuk Anak 1,5 Tahun
5 Jurus Meningkatkan Kemandirian Anak
Cara Melatih Kemandirian Batita Berdasarkan Usia