TEMPO.CO, Jakarta - Agar anak tak takut pada matematika, alangkah baiknya mengajarkan materi matematika sejak dini. Menurut Cially Tan, Manajer Kurikulum Math Monkey Indonesia, usia terbaik untuk memulai belajar matematika adalah 3 tahun.
Studi yang dilakukan Universitas Missouri menunjukkan bahwa anak usia balita memiliki asosiasi yang baik dengan angka, seperti 3 dan 4, dan pemahaman mengenai penjumlahan terkait angka sejak awal memiliki peluang lebih besar untuk berhasil pada pendidikan selanjutnya.
Menurut Cially Tan, Manajer Kurikulum Math Monkey Indonesia, pada dasarnya anak hanya suka bermain, maka satu-satunya tip menghadapi anak-anak yang tidak menyukai matematika adalah dengan mengajak anak bermain sambil menyelipkan materi-materi menghitung tanpa disadari anak.
Dengan menciptakan suasana yang menyenangkan, anak dijamin tidak akan cepat bosan. Mengajarkan matematika tidak melulu harus menghafal, melainkan lebih mengutamakan kepada interaksi.
Dia percaya bahwa dengan kurikulum berbasis permainan akan meningkatkan kekuatan ingatan, melatih visualisasi, dan yang paling penting melatih kecepatan dan ketepatan anak dalam menyelesaikan soal.
Salah satu kurikulum matematika yang muncul dari India, Vedic Math memberikan kesempatan bagi anak untuk memilih caranya sendiri dalam menyelesaikan soal dengan lebih sederhana. Dengan cara seperti ini, anak-anak juga dilatih meningkatkan skill komunikasi, kognitif, perkembangan fisik, EQ, dan bahasa.
“Prinsip pertamanya adalah membuat anak-anak mencintai matematika. Jadi mindset-nya, enak sekali di kelas karena bisa bermain sehingga mereka senang, otomatis dia lama-lama menyukai,” ujarnya saat ditemui pada acara peresmian Math Monkey di Kemang, Jakarta Selatan.
BISNIS
Berita lainnya:
Penjelasan Dokter soal Program Bayi Tabung dan Inseminasi
Kapan Anak Sebaiknya Diajak ke Dokter Gigi?
Putri Donna Agnesia: My Name is-nya Sabrina