TEMPO.CO, Jakarta - Bila ibu hamil mengkonsumsi obat flu selama kehamilan, tidak akan membahayakan janin. Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan oleh The BMJ medical journal. Penelitian terbesar untuk melihat potensi risiko dari mengkonsumsi seltamivir atau zanamivir (lebih dikenal sebagai Tamiflu dan Relenza) terhadap 2 obat untuk mengatasi infeksi selama kehamilan, kata penulisnya.
Peneltian ini membandingkan hampir 6.000 wanita hamil di Denmark, Norwegia, Swedia dan Perancis yang mengkonsumsi oseltamivir atau zanamivir, antara tahun 2008 - 2010, dengan 700.000 wanita hamil yang tidak mengkonsumsi oseltamivir atau zanamivir. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti usia, kebiasaan merokok serta penggunaan obat-obatan lain. Tim penelitian ini menemukan tidak ada peningkatan risiko yang merugikan dari satu kelompok dengan kelompok lainnya. Risiko seperti berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, kematian janin dalam kandungan ataupun cacat bawaan.
Penelitian ini malah menemukan bahwa anak-anak yang ibunya pernah diberikan resep Tamiflu atau Relenza, obat yang dikenal sebagai inhibitor neuraminidase, kecil kemungkinan mengalami kekurangan berat badan.
Umumnya saat musim dingin, berkembang virus Influenza. Tak terkecuali wanita hamil mempunyai potensi risiko terserang virus agresif. Banyak orang yang berkecimpung dalam bidang farmasi merekomendasikan penggunaan obat flu, meskipun pengetahuannya terbatas tentang faktor keamanan dan efektivitas obat selama kehamilan.
Namun tim mengakui terdapat kekurangan dalam penelitian ini, yaitu tidak menilai risiko untuk janin sebelum usia kehamilan 22 minggu, dan tidak tahu apakah wanita yang mendapatkan resep obat tersebut benar-benar mengkonsumsinya.
AFP | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
6 Sifat Istimewa Wanita Bermental Baja
Tip Membersihkan Sayur dan Buah Segar dari Bakteri
Prioritas Anak, Pertimbangan Berbisnis Paska Berhenti Kerja