Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prioritas Anak, Pertimbangan Berbisnis Paska Berhenti Kerja

image-gnews
Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi ibu yang bekerja dari pagi hingga sore atau bahkan malam hari sering merasa cemas. Apalagi jika Anda sudah punya si kecil di rumah dan Anda hanya mempercayakannya kepada pembantu rumah tangga. Sering terpikirkan untuk berhenti kerja dan memulai bisnis di rumah.

Tugas membesarkan anak menjadi tanggung jawab Anda dan pasangan, tidak hanya pada ibu. Anda dan pasangan tetap harus betul-betul memperhatikan tumbuh kembang si kecil, apalagi jika ia berada di usia emas yaitu 5 tahun pertama.

Keluar dari tempat bekerja, dan menjaga anak di rumah bisa dijadikan pilihan yang tepat. Mungkin mencoba berbisnis di rumah bisa jadi pilihan untuk Anda dan pasangan untuk sementara ini sampai anak Anda benar-benar lebih dewasa untuk ditinggal Anda dan pasangan bekerja.

Untuk itu, mari simak beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda atau pasangan betul-betul berbisnis sendiri di rumah.

1. Buatlah daftar tujuan Anda
Dilansir Entrepreuner, Nely Galan, pendiri The Adelante Movement mengungkapkan: “Setiap orang harus punya daftar berisi mimpi-mimpi yang ingin mereka capai, seperti punya rumah sendiri atau keliling dunia. Setelah selesai membuat daftar itu, bayangkan masa depan Anda. Seperti apa Anda di usia 85 nanti? Apa yang ingin Anda lakukan sebelum Anda tiada? Terdengar ngeri, tapi itu bisa jadi motivasi yang baik. Ketika kualitas hidup Anda terancam misalnya, Anda justru bisa mencapai banyak hal.”

Jadi, coba buat daftar tujuan atau mimpi yang terkait dengan anak Anda. Misalnya, di usia tertentu Anda ingin menyekolahkan si kecil di sekolah internasional yang memiliki kurikulum khusus. Atau, ingin mampu membiayai pendidikan anak sampai perguruan tinggi. Hal-hal itu bisa jadi motivasi Anda yang sangat kuat untuk betul-betul memikirkan bisnis Anda selanjutnya.

2. Perhatikan produk, bisnis, atau investasi yang Anda pilih
Perhatikan apakah produk, bisnis, atau investasi ini bisa terus berjalan dan menghasilkan dana yang cukup selama beberapa tahun mendatang? Apakah memungkinkan keuntungan dari bisnis tersebut bisa setara (atau bahkan lebih besar) jika dibandingkan dengan pendapatan Anda saat bekerja? Jika ya, lanjutkan bisnis atau investasi Anda itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Pemasukan lain
Anda tetap harus memiliki prioritas. Dan anak Anda adalah prioritas Anda saat ini. Tidak masalah jika dana yang dihasilkan dari bisnis Anda tidak sebanding atau kurang dari pendapatan yang Anda terima kala Anda bekerja. Asalkan dana atau keuntungan dari bisnis itu masih bisa menutupi seluruh kebutuhan operasional rumah tangga Anda perbulannya.

Dan, jika keuntungan bisnis Anda hanya cukup untuk menutupi kebutuhan operional rumah tangga Anda, Anda harus punya pemasukan lain untuk tabungan dan dana darurat: misalnya pendapatan suami yang bekerja atau investasi Anda di bidang properti misalnya.

4. Relasi yang menunjang bisnis Anda
Pikirkan siapa sajakah orang yang sekiranya bisa dijadikan mentor Anda? Atau siapakah orang yang sekiranya bisa menghubungkan target pembeli Anda? Siapakah orang yang mengetahui jalur distribusi dan memasarkan produk Anda?

Miliki daftar orang atau mereka yang bisa diajak bekerja sama dengan Anda sangat penting. Ketika berbisnis sambil mengasuh dan menjaga anak, Anda tetap tidak bisa melakukan segala sesuatunya sendiri.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Perhatikan 6 Tanda Ibu Harus Berhenti Bekerja di Luar Rumah Pertimbangkan 6 Hal Ini Sebelum Menjadi Full Time Mother
Manjakan Anak Berlebihan Bisa Bikin Anak Narsis

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.