TEMPO.CO, Jakarta - Merek busana muslim kini semakin banyak. Setiap brand berusaha membuat inovasi terbaru, sehingga menjadi pembeda dengan merek lain.
Menurut desainer Ria Miranda, ada faktor lain yang juga tak kalah penting selain inovasi, yakni branding. "Aku lebih fokus ke branding, ke personal branding," kata brand ambassador restoran Chick 'n Roll ini ketika ditemui pada Rabu, 22 Februari 2017, di Jakarta.
Ria Miranda berusaha mendekatkan diri dengan pelanggan dan menerima masukan mereka. "Jadikanlah pelangganmu sahabatmu," ucapnya. Ketika berkomunikasi dengan pelanggan, wanita yang membangun label Ria Miranda dengan suaminya ini mengaku tidak melulu membahas tentang merek.
Saat ngobrol dengan klien, Ria Miranda terkadang membahas tentang keluarga, anak, pekerjaan, atau hal lain. "Makna brand itu mungkin lebih ke arah sana, ada pendekatan ke customer-nya," ujarnya.
Ria Miranda mengelola bisnisnya bersama sang suami, Pandu Rosadi. Dia sadar, cara ini berisiko tinggi. Sebab, jika tak piawai, bisa-bisa hubungan rumah tangga jadi korban. Karena itu, dia berprinsip tak akan membicarakan masalah pekerjaan dengan suami. "Sebisa mungkin tidak membahas masalah pekerjaan di rumah, kecuali urgent sekali," tuturnya.
Meski konflik menyangkut pekerjaan tetap ada, pembagian tugas yang disepakatinya dengan sang suami bisa mencegah timbulnya konflik. "Kami ada pembagian tugas, jadi bisa lebih fokus pada tanggung jawab masing-masing dan tidak saling mencampuri," kata Ria Miranda.
Pembagian tugas ini juga membantu Ria dan suaminya berbagi peran mengurus buah hati mereka. "Misalnya, saat aku keluar sampai malam, suami aku yang di rumah sama anak-anak. Begitu pun sebaliknya," kata ibu dua putri ini. Kini, label Ria Miranda memiliki 20 toko yang tersebar di seluruh Indonesia dan sebuah toko di Malaysia.
Berita lainnya:
Kiat Aman Membawa Bayi Bepergian
Menurut Pakar, Mandi Sebelum Tidur Baik buat Tubuh
Menemukan Konten Tak Patut pada Buku Anak, Lapor Kemana?