Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Alasan Karyawan Berprestasi Memilih Keluar  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi mengundurkan diri. Shutterstock
Ilustrasi mengundurkan diri. Shutterstock
Iklan

TEMPO.COJakarta - Memiliki karyawan teladan merupakan idaman setiap perusahaan. Tapi apa jadinya jadi sang bintang memilih mengundurkan diri demi perusahaan yang baru? Manajemen pasti bertanya, apa yang mendorongnya mencari peruntungan di tempat lain? 

Keinginan memiliki suasana berbeda dalam bekerja atau beralih profesi mungkin menjadi peluang emas, yang menurut si karyawan teladan itu, tak boleh dilewatkan. Namun, bagi banyak orang, mengundurkan diri dari suatu pekerjaan sering berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri. Misalnya, upah yang dianggap terlalu rendah hingga kurang cocok dengan atasan.

Berikut ini tujuh alasan karyawan yang baik meninggalkan perusahaan.

1. Tidak dibayar cukup
Gaji rendah dan stagnan adalah alasan nomor satu seseorang berhenti dari pekerjaannya. Demikian hasil survei yang dilakukan Ernst & Young terhadap hampir 10 ribu orang dewasa yang bekerja di delapan negara berbeda, termasuk Amerika Serikat. Sekitar tiga perempat dari mereka mengatakan kenaikan upah dengan nilai minim, atau bahkan tidak ada kenaikan nilai upah sama sekali, menyebabkan mereka memilih mengundurkan diri dari pekerjaan.

2. Tak bisa berkembang
Tidak kunjung mendapat promosi dan tak memiliki kesempatan untuk berkembang dan maju adalah alasan kedua yang paling umum seseorang berhenti dari pekerjaannya. Sebanyak 74 persen orang mengatakan mereka akan mulai mencari pekerjaan baru jika sudah merasa sangat muak dan kesal terhadap perusahaan.

3. Waktu bekerja berlebihan
Lebih dari 70 persen orang yang disurvei Ernst & Young menyatakan waktu atau jam kerja yang berlebihan akan menyebabkan mereka berhenti dari pekerjaan. Sudah dibayar rendah, tapi dituntut untuk bekerja hingga melewati batas waktu bekerja yang disepakati.

4. Membenci atasan
Apa yang membuat seseorang tidak menyukai atasannya? Berdasarkan penelitian yang dilakukan Gallup, atasan yang selalu menutup diri dari karyawan, tidak menetapkan tujuan kerja yang jelas, dan tidak menghargai kerja keras karyawan adalah atasan yang buruk. Sikap seperti itu memungkinkan karyawan menjadi antipati terhadap mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Tak puas dengan manajemen senior
Terkadang, masalah manajemen lebih dalam dari konflik dengan atasan langsung. Mengutip survei LinkedIn, sebesar 41 persen dari 10 ribu orang yang berganti pekerjaan menyatakan meninggalkan pekerjaan lama mereka karena kecewa dengan kepemimpinan manajemen senior.

6. Bosan
Karyawan perlu mendapat tantangan dalam pekerjaan. Jika tidak dilibatkan secara kreatif dan tak diberi kesempatan mengembangkan keterampilan, mereka mungkin akan jenuh dan bosan, sehingga mulai mencari pekerjaan yang lebih menantang. Sebesar 10 persen dari pekerja yang disurvei oleh Robert Half pada 2014 menunjukkan, kebosanan menyebabkan karyawan yang baik memutuskan untuk berhenti. 

Orang-orang muda cenderung beralih pekerjaan karena mereka ingin yang lebih menantang, demikian menurut survei LinkedIn. Sementara itu, sebanyak 43 persen dari generasi milenial yang baru saja berganti pekerjaan mengatakan mereka akan melakukan itu karena mereka ingin mengembangkan diri dalam karier.

7. Prestasi diabaikan
Kurang dari sepertiga karyawan merasa dihargai di tempat kerja, demikian hasil survei TINYpulse. Kurangnya pengakuan terhadap prestasi kerja yang diraih mendorong mereka mencari pekerjaan di perusahaan yang mengakui keberhasilan karyawan mereka. Sebesar 32 persen dari karyawan yang baru berganti pekerjaan dalam survei LinkedIn, mengatakan mereka akan pindah kerja karena merasa kontribusinya tidak diakui atau tidak dihargai.

CHEATSHEET | LUCIANA

Berita lainnya:
Fakta tentang Tendangan Bayi
Raline Shah Dorong Desainer Buat Karya dari Kain Tradisional
Resep Memasak Daging Matsuzaka di Restoran Jepang Fukuro


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

1 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?