TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua jangan menjadikan gadget sebagai sarana bermain anak. Sebab, menurut dokter spesialis anak Markus M. Danusantoso, gawai dapat menghambat sensor motorik anak. "Gadget menghilangkan anak bermain tekstur, warna, bunyi dan lainnya. Dari sisi stimulasi, ngaco belajar dari gadget. Anak hanya belajar menonton," ujar Markus di Jakarta, Rabu, 26 Januari 2017.
Lebih dari itu, gadget bisa menghambat sensor motorik anak. Salah satu akibatnya adalah keterlambatan bicara. "Anak bisa jadi punya dunia sendiri, malah bisa menghambat sensor motoriknya. Bahkan salah satu pemicu terlambat berbicara contohnya," tutur Markus.
Menggunakan mainan konvensional dan bermain bersama merupakan sarana anak belajar dan menambah pengalaman. Sejumlah aspek berkembang saat anak bermain. Mulai dari kemampuan motorik, kognitif, sosial, serta meningkatnya ketajaman panca indera anak.
Selain itu, bermain juga membantu mengenal lingkungan sekitar, melatih anak lebih mandiri dan berinteraksi dengan orang, dan yang paling penting merangsang sistem saraf dan kecerdasannya. Namun dalam memilih mainan anak, orang tua perlu memperhatikan sejumlah aspek sebelum memutuskan membelinya, antara lain memilih yang tidak berbahaya, menarik, sederhana dan memiliki nilai belajar.
Selain itu, Markus menyarankan, semakin bertambah usia anak maka mainan yang ia miliki harus semakin kompleks. Hal ini untuk membantu anak bisa berpikir lebih kompleks.
Berita lainnya:
Resep Mudah Membuat Sorbet Lembut di Rumah
Langkah Menyiapkan Sajian Khas Imlek Yee Sang
Bila Bibir dan Lidah Bayi Bermasalah, Apa Solusinya