TEMPO.CO, Bandung - Pada perayaan tahun baru Cina atau Imlek pada Sabtu, 28 Januari nanti, salah satu hidangan yang wajib ada adalah kue keranjang. Kue keranjang yang bertekstur lengket dan kenyal ini memiliki filosofi kedekatan, sehingga doa yang dipanjatkan ketika memakan kue keranjang adalah agar keluarga harmonis sepanjang tahun.
Biasanya orang Tionghoa menyimpan setengah kue keranjang di lemari pendingin untuk dimakan di tahun berikutnya. Maknanya, supaya keluarga terus bersama pada tahun baru Cina selanjutnya. "Kue keranjang bermakna keharmonisan. Keluarga saling dekat dan bertemu untuk makan bersama," kata Vincent, pengelola rumah produksi kue keranjang Tekkie, Rabu, 18 Januari 2017.
Dalam proses pembuatan kue keranjang, Vincent menjelaskan, membutuhkan waktu satu hari penuh. Pertama, semua bahan kue keranjang dicampur dan adonan tersebut diaduk selama dua jam nonstop. Kemudian, adonan dipanaskan dengan suhu 100 derajat Celsius.
Setelah bertekstur halus dan kenyal, adonan lalu dicetak bulat dan didinginkan selama sekitar tiga jam. "Yang lama itu proses pengetimannya. Apalagi menjelang Imlek permintaan banyak, jadi membuatnya bergiliran," ujar Vincent.
Kendati proses pembuatan kue keranjang terbilang sulit, Vincent memilih bertahan dan tak beralih membuat kue lainnya. "Harapan selalu ada. Makanya saya optimis terus menjalankan usaha keluarga ini," ujar Vincent.
DWI RENJANI
Berita lainnya:
Cara Membersihkan Toilet Duduk
Derita Kulit Orang Kota dan Cara Melindunginya
Hindari Produk Rias Wajah Tertentu saat Tamu Bulanan Hadir