Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Ibu Hamil Pakai Maternity Belt  

Editor

Sandra

image-gnews
Ilustrasi kehamilan/ibu hamil. Shutterstock
Ilustrasi kehamilan/ibu hamil. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh. Dibutuhkan waktu yang cukup untuk masa pemulihan pasca-kehamilan, terutama dalam hal berat badan dan kekenyalan kulit bagian tengah tubuh yang mengendur. Banyak wanita memakai stagen setelah melahirkan. Stagen alias maternity belt ini dapat membantu kondisi tubuh kembali ke bentuk awal.

Sejak nenek moyang, wanita setelah melahirkan disarankan menggunakan stagen. Penyanyi Andien Aisyah, misalnya. Wanita 31 tahun yang baru saja melahirkan putra pertamanya bernama Anaku Askara Biru ini menggunakan bengkung atau stagen setiap hari selama 30 hari pasca-persalinan.



 

Foto kiriman Andien Aisyah (@andienaisyah) pada Jan 17, 2017 pada 6:51 PST




Memang dunia kedokteran tidak menganjurkan ibu menggunakan stagen setelah melahirkan. Stagen tidak memberikan efek positif dalam mengecilkan atau mengencangkan perut karena sifatnya yang pasif. Saat memakai stagen, perut Anda memang terasa kencang. Namun, setelah stagen dilepas, perut akan kembali kendur seperti semula.

Setelah melahirkan, ibu tidak wajib menggunakannya. Namun ada beberapa fakta manfaat dari maternity belt ini setelah kehamilan, yang dilansir dari laman Boldsky.

Maternity Belt membantu menekan rahim dan perut untuk mendapatkan kembali bentuk aslinya.

Maternity Belt dapat membantu menekan sayatan setelah operasi caesar, juga membantu memperkuat otot-otot di perut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

# Penggunaan maternity belt ini dilakukan seharian setelah proses kelahiran atau sesuai dengan saran dokter.

# Dianjurkan menggunakan maternity belt sekurangnya 8-9 minggu setelah melahirkan.

Maternity belt dapat membantu posisi punggung kembali ke posisi tubuh sebelum kehamilan lebih cepat. Juga membantu meratakan perut, meluruskan tulang belakang, dan mengurangi pembengkakan di rahim.

DINA ANDRIANI 

Baca juga:
Anak Alami Obesitas, Jangan Panggil Dia Gendut
Bahaya Menghardik Anak dengan Sebutan `Anak Nakal`!
Nonton Film Bareng Anak, Jangan Suruh Anak Diam

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.