TEMPO.CO, Bandung - Beragam kain khas Indonesia selalu menjadi ide bagi para perancang busana dalam berkarya. Seorang desainer dari Kota Bandung, Inez Antahui misalnya, merangkum keindahan kain tenun, songket, dan batik dalam koleksi anyarnya yang diperkenalkan Minggu, 15 Januari 2017. Inez Antahui mendesain busana yang elegan sekaligus sporty dalam sentunan etnik.
Dalam karyanya, Inez menggunakan Batik Solo, Songket Palembang, dan Tenun Toraja karena ketiga kain itu memiliki warna dan corak etnik yang kental. “Semua bahan menggunakan pewarna alami sekaligus menunjukkan identitas yang Indonesia banget,” kata Inez.
Baca Juga:
Sebagian besar model busana Inez terdiri dari dua potong pakaian atau two piece, ketimbang dress atau gamis. Pada beberapa pakaian, Inez memadukan kain tenun dan songket untuk menghasilkan corak yang unik. Sedangkan pada Batik, Inez memadankannya dengan kain biasa. “Teknik mixing hanya dilakukan pada kain tenun dan songket, bukan batik,” ujarnya.
Rompi tikar dipadukan dengan mini dress karya Inez Antahuri (TEMPO|DWI RENJANI)
Salah satu model busana yang unik buatan Inez adalah sebuah rompi yang terbuat
dari tikar anyaman. Rompi tikar ini terlihat kasual dipadukan dengan mini dress. Dalam membuat busana tersebut, Inez juga mempertimbangan bagaimana perawatan yang mudah. Untuk pakaian dari kain tenun, batik, maupun songket, sebaiknya dicuci secara manual. Adapun busana yang terbuat dari tikar, cukup disemprot air, dilap, kemudian dijemur.
DWI RENJANI
Berita lainnya:
Pelajaran Fashion Michelle Obama Sebagai Ibu Negara
Suka Pakai Makeup Long Lasting, Perhatikan Risikonya
Anak Mengidolakan Karakter Superhero, Orang Tua Waspada