TEMPO.CO, Jakarta – Berbagai produk kesehatan mengklaim bisa mendetoksifikasi tubuh. Setelah mengkonsumsinya, tubuh dinyatakan akan lebih sehat. Namun, menurut pengajar kesehatan dan kebugaran, Jansen Ongko, tubuh tidak membutuhkan makanan tertentu untuk melakukan detoksifikasi.
”Keringat dan air seni itu merupakan contoh detoksifikasi yang dilakukan tubuh,” ucapnya. Jika tubuh merasa lebih baik setelah mengkonsumsi produk tersebut, menurut Jansen, itu karena adanya sugesti. “Biasanya kita akan tersugesti dan merasa lebih sehat, apalagi kalau produk tersebut dibeli dengan harga mahal.”
Selain klaim detoksifikasi, masih banyak pernyataan dari berbagai produk kesehatan. Agar tidak terpengaruh oleh berbagai klaim tersebut, Jansen menyarankan agar cerdas memahami klaim dari suatu produk. “Perhatikan apakah klaim tersebut terlalu berlebihan, menjanjikan efek yang cepat, dan mengaku akan memperoleh khasiat tertentu cukup dengan mengkonsumsi produk itu saja,” ujarnya.
Sependapat dengan Jansen, ahli gizi Leona Victoria mengingatkan untuk selalu membaca label makanan sebelum membeli sebuah produk. Komposisi makanan dan takaran saji perlu diperhatikan. “Misalnya, produk yang mengklaim tinggi serat, perhatikan berapa jumlah seratnya yang tertulis pada kemasan produk karena produk yang tinggi serat itu seharusnya mengandung 3 gram serat per 100 gram makanan,” kata Leona.
Terakhir, Jansen dan Leona sama-sama sepakat bahwa masyarakat perlu mengedukasi diri dan mengklarifikasi berbagai sumber informasi kesehatan agar informasi yang didapat merupakan informasi yang benar.
TABLOIDBINTANG
Artikel lain:
10 Fakta tentang Proses Kehamilan
Trampolin, Olahraga Melenting yang Menyehatkan
Hitung Kalori Makanan agar Asupan Nutrisi Tak Berlebih