TEMPO.CO, Jakarta - Lewat ajang Japan Fashion Event yang digelar 12-15 Januari 2017 lalu, masyarakat Indonesia semakin mengenali gaya busana dan gaya hidup kaum urban di Jepang, termasuk di antaranya, busana muslim.
Sebanyak 21 label asli Jepang dipamerkan di ajang ini. Ada satu yang menarik, yakni label Plantica millik desainer kawakan Jepang, Takashi Kimura. Uniknya, label khusus busana muslim miliknya ini terinspirasi dari bentuk masjid yang ada di Tokyo.
Baca Juga:
Jumlah masjid di Jepang, khususnya Tokyo, bisa dihitung dengan jari. Kalau disisir, dalam satu kota, tak lebih dari lima banyaknya. Meski sedikit, hampir semua bangunan di masjid itu mampu menyedot perhatian banyak orang karena menyajikan arsitektur yang unik. Salah satu yang kerap dilirik adalah bagian kaca jendela lantaran terdapat ukiran berbentuk bunga berkelopak kecil-kecil dengan sentuhan warna beragam.
Gaya itu lantas menginspirasi seorang desainer ternama, Takashi Kimura, untuk menciptakan rancangan busana muslim khusus buat perempuan Indonesia. Dengan label Plantica, karyanya disebut-sebut sebagai bentuk apresiasi karena turis yang datang ke Jepang memang kebanyakan orang Indonesia. Ia pun mengangkat desain bercorak floral yang disari dari jendela masjid-masjid tersebut.
Corak itu ia gambar di atas kain berbahan polyester, juga satin. Polyester untuk dijahit menjadi atasan, sedangkan satin untuk hijabnya. Bila dipandang sekilas, gayanya mirip dengan batik. Namun gubahan Kimura punya pola yang lebih ramai. Detailnya menggabungkan macam-macam jenis kelopak yang ditumpuk sehingga membentuk sebuah bunga dengan ukuran cukup besar. Warna yang dipilih pun yang memiliki muatan rona alam dan terkesan tak terlalu mencolok.
Tak mudah mengaplikasikan gaya floral untuk pakaian muslim. Sebab, ia harus punya perhitungan sendiri supaya coraknya cocok, tidak terlampau berlebihan. Setelah merancangnya dalam beberapa waktu, Kimura, yang sebelumnya belum pernah membuat desain untuk pakaian hijab, akhirnya memamerkan karyanya pertama kali di Tanah Air. "Saya memang khusus merancang ini untuk pasar Indonesia, bukan buat negara lain," tuturnya saat ditemui Tempo di Japan Fashion Event Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Ahad, 15 Januari 2016.
Soal bentuk, model yang ia rancang sebenarnya memiliki potongan yang sederhana, semacam blus berlengan pendek--jadi orang harus memakai manset--dengan panjang baju selutut. Di bagian leher pun ia lebih memainkan gaya yang lucu, seperti menyematkan kerah kupu-kupu. Sebab, di luar model busana, yang lebih istimewa adalah coraknya yang kaya makna. Selain karena disari dari masjid di Tokyo, Kimura mengkhususkan desainnya pada gaya-gaya floral lantaran bunga dianggap sebagai sumber gairah bagi hidup.
"Pattern bunga itu menggambarkan bahwa hidup sesungguhnya penuh dengan keindahan. Dan itu bagi saya bisa diwujudkan dalam macam-macam karya seni. Tak cuma untuk pakaian, tapi juga di sepatu, skateboard, mobil, bahkan desain interior," ucapnya.
Kini Kimura sedang berjuang menjaring kerja sama dengan berbagai pihak di tanah air supaya desainnya bisa dipasarkan di sini. Ia punya keyakinan penuh terhadap hal itu. "Sebab respons masyarakat Indonesia sebenarnya bagus. Buktinya banyak yang minta desain ini dikeluarkan untuk edisi Ramadan," katanya. Lebih-lebih, dengan corak semacam ini, Kimura ingin floral hijabnya menjadi tren flower hijab pertama di Indonesia.
FRANCISCA
Baca juga:
Parade Seleb dengan Gaun Cerah di Golden Globes 2017
Kiat Padu Padan Pakaian Murah Agar Terlihat Berkelas
Warna Merah Dominasi Koleksi Busana Imlek