TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak dibanjiri mainan oleh orang tua itu hal biasa, terutama yang berasal dari keluarga mampu. Mainan diklaim bisa menstimulasi anak.
Namun terlalu banyak pilihan mainan di kamar si kecil hanya akan membuatnya kebingungan dan mengalami stimulasi yang berlebihan. Ajak anak berimajinasi seperti apa kamar yang diinginkan dan tanamkan padanya bahwa kamar impiannya akan terwujud jika ia rutin merapikan dan tidak menimbun mainan.
Untuk mainan yang jarang dimainkan, Anda bisa merapikannya ke dalam wadah yang tertutup dan mengenalkannya kembali kepada anak sesekali. Jika anak sudah tidak tertarik dengan mainan tersebut, lebih baik mengajaknya untuk menyumbangkannya kepada orang lain.
Pada awalnya, anak akan berkukuh ia masih membutuhkan semua mainannya. Ini umum terjadi karena merupakan naluri manusia ketika akan dipisahkan dengan barang-barang miliknya, seperti dilansir laman The Mother Company.
Dengan cara ini, anak belajar konsep melepaskan barang-barang atau hal-hal yang tidak ia butuhkan lagi. Jelaskan pada anak bahwa wajar jika mereka merasa sedih namun proses tersebut merupakan hal yang alami dan dialami setiap orang.
Izinkan ia memilih lima mainan yang ingin disimpannya dan lima lagi yang sudah tidak diinginkannya untuk disumbangkan. Anda juga bisa memberikan contoh nyata dengan mengajak anak ketika akan menyumbangkan barang milik keluarga.
TABLOIDBINTANG
Artikel lain:
4 Alasan Kita Mesti Sayang Orang Tua
9 Ciri Orang Bahagia, Anda Termasuk di Antaranya?
Mata Bisa `Bicara` Orientasi Seksual Seseorang, Tandanya...