TEMPO.CO, Jakarta - Berbicara adalah salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang anak. Orang tua pasti bahagia ketika mendengar celoteh anak, apa pun yang mereka sampaikan. Tutur kata yang belum sempurna, lafal yang masih cadel, dan cara mengungkapkannya bisa memunculkan kelucuan tersendiri.
Meski demikian, perkembangan setiap anak berbeda. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi, termasuk soal kemampuan bicara. Asupan nutrisi, genetik, stimulasi, dan lingkungan merupakan beberapa unsur yang saling berkaitan.
Dalam hal pola pengasuhan orang tua dan pengaruh lingkungan terhadap kemampuan bicara anak, perlu diketahui bahwa anak adalah peniru ulung. Anak akan mengikuti apa yang dilakukan orang di sekitarnya. Dan meniru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan berbicara pada anak.
Ketika menstimulasi kemampuan bicara anak, orang tua harus sabar dan konsisten. Menurut laman Parentherald, kegiatan sehari-hari dapat meningkatkan kemampuan anak berbicara serta menghindari keterlambatan berbicara. Berikut ini tip menghindari keterlambatan berbicara pada anak.
1. Sering mengajak anak berbicara
Salah satu cara terbaik meningkatkan kemampuan berbicara pada anak adalah meningkatkan frekuensi percakapan orang tua dengan anak. Semakin sering anak diajak mengobrol dengan kata-kata sederhana, mereka akan cepat mengerti.
Contoh, jika anak mengatakan, “Itu kucing,” maka jawaban orang tua jangan hanya, “Ya.” Jawablah dengan pernyataan, “Ya, itu kucing berbulu cokelat.” Tambahkan kata sifat dan kata kerja sebanyak mungkin.
2. Bacakan buku dan ciptakan suasana interaktif
Orang tua yang sering membacakan buku dapat menghindari keterlambatan bicara pada anak. Bukan sekadar membacakan, tapi buat kegiatan ini menjadi interaktif. Anak dapat ikut berpartisipasi dan mengungkapkan isi kepalanya. Cara ini dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan imajinasi anak.
3. Berinteraksi dengan orang lain
Ajak anak mengelilingi lingkungan sekitar tempat tinggal—jalan-jalan, bertemu, dan berinteraksi dengan banyak orang yang berbeda. Orang tua dapat menjadi penerjemah dan secara perlahan mengulang berbagai kata agar anak dapat memahami pernyataan orang lain.
DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Meniru Gaya Hidup dan Pola Makan Sehat Para Biksu
Anak Gadismu Diajak Kencan, Beri Tahu Aturan Mainnya
Bunda Jangan Terbelenggu Kerjaan Rumah, Bangun Identitasmu