TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua bisa mulai menumbuhkan rasa bersyukur ketika anak berusia 2 tahun. Pada usia ini, anak mampu bersyukur akan berbagai hal di sekelilingnya.
Menanamkan rasa bersyukur pada anak bukan kegiatan yang instan. Butuh proses berkelanjutan, dan orang tua yang mesti memberikan contoh nyata. Misalnya, usapkan, "kita sangat beruntung punya hewan peliharaan yang lucu," atau, "coba lihat, warna matahari terbenam itu, bagus ya." Pastikan juga anak selalu mengucap syukur setiap harinya. Contohnya, ajak dia menceritakan apa yang dusyukuri hari ini sebelum tidur.
Selain itu, berikut beberapa teknik membuat anak sadar dan bersyukur seperti dilansir dari laman Parents:
- Beri tanggung jawab pada anak untuk menolong Anda dan biarkan ia menyelesaikannya sendiri. Misalnya, minta tolong anak untuk membersihkan meja sehabis makan. Biarkan ia menyelesaikan tugasnya walau ia kesulitan atau membutuhkan waktu lama. Sebab, ketika anak melakukannya sendiri dan merasakan kesulitannya, ia akan merasa lebih bersyukur akan jasa orang lain yang melakukan hal yang sama.
- Ajak anak membantu Anda memilah pakaian bekas yang ingin disumbangkan. Cara ini bisa menginspirasi anak untuk menyumbang mainan atau pakaiannya untuk orang yang membutuhkan.
- Setiap kali ia menerima makanan, mainan, atau apapun dari orang lain, ingatkan anak untuk mengucapkan terima kasih, meskipun anak tidak menyukai barang pemberian tersebut. Bantu ia memikirkan satu hal yang ia sukai dari barang tersebut, misalnya warna atau bentuknya dan ucapkan terima kasih akan hal tersebut.
- Jangan manjakan anak dengan membelikannya semua mainan ataupun makanan yang dimintanya.
- Terus bersabar dan jangan mendesak anak untuk terus bersyukur karena proses pembelajaran membutuhkan waktu. Jika rutin diajarkan, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih bersyukur.
Berita lainnya:
3 Alasan Banyaknya Model Asing di Indonesia
Tip Mengurangi Garam pada Menu Makan Anak
Masalah Karier yang Sering Dialami Lulusan Baru