TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Mode Sonny Muchlison menilai ada beberapa hal yang menyebabkan model-model asing membanjiri jagat fashion Indonesia.
Pertama, disebabkan adanya permintaan. Sebab, ada kesan bahwa desainer di Indonesia menganggap model pribumi atau lokal itu belum dapat mengangkat nilai koleksi-koleksinya. "Ada (desainer) yang masih merasa, bahwa kalau dengan model luar negeri itu koleksi-koleksinya akan terangkat, koleksinya jauh lebih dilihat orang. Tetapi, tidak semua desainer seperti itu, ada juga desainer-desainer kita yang peduli dengan model-model pribumi," katanya.
Kedua, masalah penawaran. Biasanya model-model lokal yang sudah populer tarifnya lebih mahal, sehingga para desainer memilih model-model luar yang harganya jatuh lebih murah. "Ada pendapat yang menyatakan model luar itu tidak usah gaya macam-macam saja sudah bagus, karena secara fisik lebih proporsional. Mereka (model luar) memiliki hidung mancung, tinggi, dan mata biru. Sementara itu, tidak semua model-model lokal memiliki fisik seperti itu," ujarnya.
Ketiga, biasanya untuk mempromosikan seorang model baru dari luar negeri, para agen model membuat semacam bonus. Misalnya, desainer sudah pesan delapan model lokal, kemudian agen memberi bonus satu model luar negeri yang baru itu dengan harga setengah. "Sebaliknya, desainer juga ingin mengangkat koleksi-koleksinya melalui model-model asing tersebut. Jadi keduanya merasa saling diuntungkan," ujar Sonny.
Baca Juga:
Baca juga:
Salah Potong Rambut! Tenang, Ada 6 Solusinya
Model Bisnis Amancio Ortega, Bos Zara Pesaing Bill Gates
Jadi Miss Golden Globes, Tiga Putri Sylvester Stallone Kompak