Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Desainer Indonesia dan Jepang Melebur dalam Satu Busana  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi “adab Timur”. Sementara itu, Jepang merupakan salah satu negeri yang berada di kawasan Asia Timur. Bagaimana jika dua negara yang erat dengan kata Timur ini bertemu dalam satu busana?

Jawabannya bisa dilihat pada busana hasil kolaborasi Mulia Denny dengan Steven Tach, perancang asal Negeri Sakura. Pertemuan pertama Mulia dengan desainer yang lebih dulu dikenal sebagai perancang interior itu terjadi pada Indonesia Fashion Week 2014. Saat itu, Mulia menyukai rancangan Tach, bahkan ingin memilikinya.

Pertemuan keduanya tak sekadar basa-basi antara seorang tokoh dan penggemarnya. Setahun kemudian, keduanya berkolaborasi melahirkan koleksi pertama FashUnica yang dipamerkan di Indonesia Fashion Week (IFW) 2015.

Lalu berlanjut ke pekan mode yang sama tahun ini. “Saya membangun mimpi menjadikan wastra (kain yang dibuat secara tradisional) Nusantara tuan rumah di negeri sendiri. Jadi, ketika akan bekerja sama dengan Steven Tach, saya meminta dia bersedia ‘membeli proses’,” kata Mulia.

Tach cukup dikenal di negara asalnya. Karyanya wara-wiri di berbagai peragaan busana tingkat Asia. Pasarnya pun cukup luas, terbentang hingga ke Jeddah. Demi memantapkan pasar di Indonesia, keduanya mendirikan butik FashUnica dan Galeri Indonesian Heritage yang diresmikan 7 Desember 2016.

 


A photo posted by Steven Tach (@steventach) on Dec 12, 2016 at 12:05am PST



 
Pada acara peresmian tersebut, mereka mengenalkan 16 koleksi anyar. Tentu saja berbeda dengan yang ditampilkan di panggung IFW. Tach mendesain motif merak khas Indonesia berpadu dengan motif sakura khas Jepang. Sementara itu, Mulia mengeksekusinya dengan bordiran benang emas yang dibubuhkan di bahu dan punggung busana. Bentuknya tiga dimensi.

Scroll Untuk Melanjutkan


// ]]>
Tach punya ciri khas selalu merepresentasikan alam dalam setiap koleksinya. Dalam koleksi ini, bukan cuma sakura yang menandakan hadirnya unsur alam pada busana. Warna biru, hijau, coklat, merah bata, dan kuning tampil sebagai warna yang juga merepresentasikan unsur alam.



 

A photo posted by Steven Tach (@steventach) on Dec 7, 2016 at 4:22pm PST




Karena berduet dengan Jepang, tentu saja bentuk busana yang dihasilkan sedikit terpengaruh oleh kimono. Jadi, tak aneh jika tenun, katun, sifon, dan rayon bermotif batik berubah rupa menjadi terusan kimono. Meskipun ada juga gaun A-simetris, blus, palazzo, dan kulot yang ditampilkan.

Duet lintas negara lainnya datang dari Toton Januar dengan Lie Sang Bong, desainer asal Korea. Lie Sang Bong merupakan desainer ternama yang karyanya digunakan oleh selebritas dunia. Lady Gaga, Beyonce, dan Rihanna adalah deretan selebritas yang pernah mengenakan busana rancangannya.

Tapi kolaborasi Toton dengan Lie Sang Bong kali ini agak berbeda dengan konsep Mulia dan Tach. Dalam FashUnica, ide Mulia dan Tach melebur menjadi satu koleksi, bahkan dapat dikatakan satu busana lahir dari dua kepala. Sementara itu, Toton dan Lie Sang Bong tetap menawarkan koleksi masing-masing dalam satu panggung yang sama.

Toton menampilkan koleksi yang dipenuhi permainan laser cut (teknik pemotongan kain dengan sinar laser) untuk memperkaya detail busana. Meskipun mengangkat kain tradisional sebagai komponen utama, dia menyajikannya dengan gaya kontemporer yang dekat dengan masyarakat urban. “Indonesia punya budaya yang beraneka ragam dan terus berkembang sehingga pergeseran nilai dan budaya kerap terjadi. Ide koleksi ini berangkat dari pergeseran paradigma itu,” kata dia.

Adapun busana Lie Sang Bong jelas menunjukkan bahwa dia terilhami oleh banyak hal. Dia menggabungkan unsur arsitektur, kaligrafi, hingga film noir untuk menciptakan koleksi busana pria dan wanita. Misalnya, dia berani memasang motif interior rumah seperti lemari penuh buku yang kaya warna pada busana pria. Kolaborasi panggung keduanya pada 24 Oktober 2016 memperlihatkan karya dua perancang yang sama-sama layak dinantikan untuk spring/summer 2017.

DINI PRAMITA

Berita lainnya:
5 Makanan Sehat yang Sangat Tidak Sehat
Kisah Unik di Awal 2017, Bayi Kembar Lahir Beda Tahun
Selena Gomez dan Kendall Jenner Jalani Detoksifikasi Digital

Iklan

Berita Selanjutnya

Fashion

Artikel Terkait


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

1 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

9 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

14 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

18 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

29 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

46 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.