Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Tabiat Berikut ketika Bekerja di Tempat Baru  

image-gnews
Ilustrasi pekerja wanita/karyawan wanita. Tempo/Fardi Bestari
Ilustrasi pekerja wanita/karyawan wanita. Tempo/Fardi Bestari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja di tempat baru otomatis disertai tuntutan untuk memahami semua aturan di tempat bekerja. Sebagai orang baru, banyak hal dan aturan yang belum kita ketahui.

Kita belum begitu mengenal karakter rekan-rekan kerja, atasan, dan bagaimana harus berperilaku sebagai karyawan baru. Sebagai anak baru, tentu tindak-tanduk kita akan menjadi perhatian orang-orang lama.

Citra di masa awal bekerja sangat krusial dan menentukan bagaimana rekan kerja serta atasan menilai selanjutnya. Sebagai anak baru, ada beberapa hal yang sebaiknya jangan dilakukan atau setidaknya harus ditunda beberapa bulan untuk melakukannya.

1. Mengajukan cuti liburan
Cuti hak karyawan. Karyawan baru umumnya baru memperoleh cuti setelah enam bulan atau satu tahun masa kerja. Jangan mengajukan cuti untuk urusan kurang penting, seperti liburan, urusan keluarga, atau kendaraan mogok di bulan pertama bekerja. Kita akan dinilai tidak memprioritaskan pekerjaan.

2. Mengeluh soal atasan
Di masa awal bekerja, jangan jadi seseorang yang mudah mengeluh dan menumpahkan keluhan kepada rekan kerja. Apalagi kalau belum mengenal betul sifat rekan kerja yang menjadi tempat curhat. Bisa jadi dia tidak sependapat atau kemungkinan lebih buruk lagi jika semua keluhan disampaikan pada atasan. Sebagai karyawan baru, alih-alih banyak mengeluh, cobalah membuktikan diri dengan banyak mencapai keberhasilan dalam bekerja.

3. Menjelek-jelekkan kantor lama
Kalaupun kondisi di kantor lama tidak sebaik di tempat baru, jangan buru-buru menceritakannya kepada teman-teman baru. Mereka mungkin terlihat senang dan bersemangat mendengar cerita soal betapa buruknya manajemen di kantor lama tapi itu sama saja membocorkan rahasia perusahaan. Rekan-rekan baru akan berpikir kita ini orang yang tidak dapat dipercaya untuk memegang rahasia perusahaan sehingga mereka mungkin akan berpikir ulang untuk bercerita banyak soal rahasia perusahaan.

4. Makan siang terlalu lama
Sebelum mengenal betul kebiasaan istirahat dan makan siang di kantor baru, jangan coba-coba pergi makan siang terlalu lama. Kembalilah menjelang atau tepat waktu istirahat usai. Jika ingin lebih aman, berbaurlah bersama rekan-rekan kerja ketika makan siang. Waktu istirahat dan makan siang bersama biasanya menjadi momen tepat untuk mempelajari kebiasaan karyawan dan aturan tak tertulis perusahaan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Melontarkan lelucon jorok dan mengandung SARA
Meski terkadang berhasil mencairkan suasana, tidak semua orang suka dan nyaman mendengar lelucon jorok dan menyinggung SARA. Tunggu sampai mengenal betul bagaimana gaya bercanda rekan-rekan. Gaya melucu yang tak sesuai selera humor kantor bukannya mencairkan suasana tapi semakin membuat hubungan kaku. Jadi, sebaiknya pilih orang dan situasi yang pas untuk melepas lelucon yang berisiko.

6. Terlalu sering bermain media sosial
Jika kita ingin dikenal sebagai karyawan baru yang pekerja keras, produktif, dan memiliki kualitas kerja yang baik, tahan diri untuk berkunjung ke akun media sosial. Jangan membuat rekan kerja atau atasan terlalu sering melihat halaman Facebook atau Twitter di layar komputer.

7. Terlalu sering izin sakit
Jangan memaksakan diri masuk kerja bila sedang sakit parah dan menular karena akan membahayakan diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Namun, bila hanya sakit ringan dan tidak menular, sebaiknya jangan mudah menyerah dan memilih membolos. Orang mungkin akan berpikir kita terlalu lemah dan mudah menyerah jika terlalu sering tidak masuk kerja karena alasan sakit, sedangkan masa awal bekerja adalah saatnya membuktikan integritas, profesionalisme, dan ketangguhan.

TABLOID BINTANG

Artikel lain:
5 Makanan yang Menyehatkan Tiroid
Atasi Sakit Gigi dengan Air Garam dan Cengkeh

Memprihatinkan, Makin Banyak Remaja Merokok Elektronik

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

22 jam lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

3 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

7 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

7 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?