TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan suami-istri yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik berpotensi membuat pernikahan mereka tidak harmonis. Inilah salah satu penyebab hancurnya ikatan pernikahan.
Keluarga yang bahagia merupakan harapan setiap pasangan suami-istri sejak melangsungkan pernikahan hingga nanti ajal menjemput. Namun, dalam kenyataannya, ada beberapa kasus pasangan suami-istri yang tidak bisa mempertahankan rumah tangganya.
Yahya Iskandar, Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan mengatakan, bila pasangan suami-istri tidak bisa berkomunikasi dengan baik, itu bukan pernikahan yang harmonis, melainkan pernikahan kelam.
“Biasanya, masalah semacam ini dipicu oleh banyak hal, misalnya jauhnya jarak dari tempat bekerja atau perasaan khawatir tentang penelantaran, kepercayaan, dan kesetiaan,” ucap Yahya dalam seminar "Aktualisasi Hukum Islam dan Peraturan Perkawinan dalam Membentuk Keluarga yang Kokoh dan Harmonis" di Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan, Rabu, 28 Desember 2016.
Menurut dia, faktor lain penyebab hancurnya pernikahan adalah hubungan seksual. Itu karena sebuah pernikahan sangat membutuhkan hubungan intim antara suami dan istri. Tanpa adanya hubungan semacam itu, pernikahan terasa hambar. “Daripada memilih hidup tanpa hubungan seksual, kebanyakan dari mereka umumnya akan meminta cerai,” ujarnya.
Selain itu, perilaku pasangan merupakan faktor lain. Ini terjadi ketika salah satunya melakukan perbuatan melanggar norma hukum, seperti melakukan perjudian, minum-minuman keras, atau mencuri. Alhasil, pasangan itu berada di ambang kehancuran.
BISNIS
Berita lainnya:
Cara Bijak Menyampaikan Perceraian kepada Anak
Banyak Pasangan Kawin-Cerai, Apa Saja Penyebabnya?
Beda Usia Cukup Jauh, Risiko Bercerai Tinggi