Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alternatif Sumber Karbohidrat selain Beras, Apa Saja Itu?  

image-gnews
Ilustrasi beras merah. shutterstock.com
Ilustrasi beras merah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Banyak orang yang menghindari konsumsi karbohidrat saat diet karena dianggap membuat tubuh cepat gemuk. Padahal faktanya tidak demikian. Pemilihan karbohidrat yang tepat dalam menu diet justru membuat lebih mudah langsing.

Konsumsi karbohidrat kompleks, kaya serat, dan vitamin B, seperti beras merah, gandum, dan biji-bijian, membuat kita dengan mudah mewujudkan bentuk tubuh yang langsing. Namun, jika beras merah dan gandum terasa mahal, kita bisa menggantinya dengan beberapa jenis karbohidrat yang tergolong murah tapi memiliki manfaat yang sama.

Cobalah sembilan jenis karbohidrat ini untuk menjaga tubuh tetap langsing. Ahli gizi sekaligus juru bicara dari British Dietetic Association, Helen Bond, mengungkapkan sumber karbohidrat tersebut, seperti dikutip dari situs Daily Mail.

1. Ubi
Sama seperti kentang, ubi patut diperhitungkan karena kandungan gizinya yang cukup besar dan membuat kenyang lebih lama.

2. Kinoa
Menurut Helen, kinoa merupakan sumber vegetarian yang kaya protein dan digunakan sebagai alternatif untuk mengganti beras.

3. Roti rye
Memiliki serat empat kali lebih banyak daripada roti putih dan mengandung 20 persen kalori lebih sedikit.

4. Pearl barley
Rendah kalori dan tinggi serat serta selenium. Helen mengatakan biji-bijian ini dapat menurunkan kolesterol.

5. Tortilla
Roti jagung jenis ini dianggap makanan dengan glikemik rendah, bisa menjadi alternatif untuk mengganti roti putih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Spelt
Salah satu bahan serelia yang digunakan ketika membuat risoto.

7. Beras merah
Harvard School of Public Health menemukan satu penelitian di mana beras merah dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.

8. Kacang hitam
Kacang-kacangan menyediakan banyak serat, protein, dan karbohidrat. Konsumsilah lima kali sehari.

9. Shredded wheat
Merupakan makanan sumber serat yang baik, tanpa tambahan gula atau garam.

TABLOID BINTANG

Artikel lain:
Ladies, Ayo Jaga Kesehatan Payudara Anda sejak Muda
Sulit Buang Air Besar? Tak Perlu Khawatir
Nangka, Buah dan Bijinya Sama Bermanfaat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

16 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.