TEMPO.CO, Jakarta - Khitan atau dalam bahasa medis dikenal sebagai sirkumsisi, dilakukan dengan memotong sebagian kulit yang menutupi alat kelamin pria. Namun dalam dunia kesehatan, memangkas sebagian kulit kelamin ini juga dianjurkan karena memiliki banyak manfaat.
Dokter spesialis bedah saraf Mahdian Nur Nasution mengatakan, "Seharusnya anak laki-laki disunat sebelum usianya 6 bulan.”
Mengapa bayi justru waktu ideal untuk disunat? Menurut Mahdian, sunat sejak usia dini memiliki berbagai keunggulan. Pertama, pada bayi luka akan cepat sembuh dengan sendirinya. Hal ini karena pada usia tersebut bayi mengalami pertumbuhan dan peningkatan hormon secara cepat.
Keuntungan kedua adalah untuk menghindari trauma pada anak. Mahdian menjelaskan sunat yang dilakukan pada anak usia SD biasanya meninggalkan trauma yang sulit dihilangkan hingga dewasa. Apalagi saat sunat terjadi pendarahan atau proses yang tidak berjalan sesuai keinginan. Sebaliknya, pada usia di bawah 6 bulan anak justru masih belum memiliki kesadaran.
Pada anak dengan usia di bawah 6 bulan, biasanya juga masih belum bisa tengkurap. Hal ini justru akan menguntungkan karena alat kelaminnya tidak tergesek. Kendati demikian, sunat pada bayi sebaiknya dilakukan pada tenaga profesional yang memang sudah terbiasa melakukan sunat pada bayi.
Mahdian menuturkan perkembangan teknologi saat ini sudah membuat sunat sangat aman bahkan bagi bayi sekalipun. Salah satu teknik yang diunggulkan adalah teknik klem. “Dengan teknik ini tidak terjadi pendarahan dan tidak perlu dijahit. Anak-anak juga bisa langsung beraktivitas,” tuturnya.
Terkait dengan teknik sunat, ada persepsi yang salah beredar di masyarakat soal teknik laser. Padahal, pada sunat laser alat yang dipakai adalah lempengen besi panas yang memang biasa digunakan untuk pisau bedah. Sunat laser lebih bagus dari sunat konvensional yang menggunakan gunting karena pendarahan yang keluar hanya sedikit.
Berita lainnya:
Kapan Usia yang Tepat untuk Menyunat Anak?
Cara Mengelola Uang Gaji agar Tetap Kaya pada Akhir Bulan
Cara Benar Menggendong Bayi