TEMPO.CO, Jakarta - Menidurkan anak terkadang menjadi pertarungan yang berat, terutama pada masa liburan. Semakin banyak kegiatan, anak akan punya banyak alasan untuk menolak tidur. Di sisi lain, orang tua wajib membuat anak tidur dalam kuantitas cukup dan jam teratur. Hal ini penting bagi tumbuh-kembang mereka.
Tanpa disadari pula, ritme tidur terkait dengan pola makan. Semakin malam tidur, waktu makan malam biasanya bergeser lebih malam. Terjaga hingga malam juga membuat nafsu makan anak pada malam hari lebih besar.
“Tidur, nafsu makan, dan nutrisi pada tubuh anak memiliki keterkaitan yang dekat secara neurologi, karena semua merupakan dorongan biologis. Kekacauan pada salah satunya dapat mempengaruhi yang lain,” kata Dr Sangeeta Chakravorty, Direktur Program Tidur Anak-anak di Rumah Sakit Anak Pittsburgh, Amerika Serikat.
Itu sebabnya, selain menjaga kuantitas tidur, mengatur pola waktu tidur teratur anak tak kalah penting. Dalam studi tentang pengaruh pola tidur pada kesehatan anak yang dimuat dalam Journal of Pediatrics disebutkan anak-anak sebaiknya tidak tidur lebih dari pukul 20.00.
“Tidur lebih cepat merupakan perlindungan untuk mencegah obesitas pada anak,” ucap Sarah Anderson, profesor epidemiologi di Universitas Negeri Ohio, Amerika Serikat. “Anak-anak usia prasekolah yang tidur sebelum atau pada pukul 20.00 kemungkinan lebih kecil mengalami obesitas pada sepuluh tahun kemudian."
Pernyataan ini dibuktikan melalui penelitian terhadap 977 anak usia 4-12 tahun. Hasilnya, hanya 10 persen dari anak yang tidur pada pukul 20.00 yang mengalami obesitas pada usia 15 tahun. Anak yang tidur pada pukul 20.00-21.00 mengalami obesitas sebesar 16 persen, sedangkan anak yang tidur di atas pukul 21.00 atau lebih berpotensi 23 persen mengalami obesitas.
Berita lainnya:
Gaya Parisian Chic di Koleksi Terbaru Cerutti 1881
10 Restoran yang Paling Banyak Dicari pada 2016
Pengalaman Buruk Atiqah Hasiholan Salah Pakai Makeup